Soroti Video Anggota DPR Usir Dirut Inalum dari Ruang Rapat, Yunarto: Adiknya Nazaruddin Ya?
Yunarto Wijaya mengomentari video anggota DPR mengusir Dirut Inalum dari ruang rapat.
TRIBUNPALU.COM - Video anggota DPR mengusir Dirut Inalum dari ruang rapat beredar di media sosial.
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mengomentari hebohnya video tersebut.
Video pengusiran tersebut ramai dikomentari publik, termasuk Yunarto Wijaya.
Ia tampaknya penasaran dengan sosok yang mengusir Dirut Inalum tersebut.
Perdebatan tersebut terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dan holding BUMN tambang, Selasa (30/6).
• Kemarahan Jokowi Tuai Banyak Kritikan, Yunarto: Coba Presidennya Prabowo, ILC Gak akan Bahas
• BNPB Sebut Merry Riana Punya Mantra untuk Siasati Adaptasi Baru Covid-19, Yunarto: Cocok Nyagub DKI
• Kata Yunarto Wijaya soal Peluang Sandiaga Uno dan AHY di Pilpres 2024: Yang Dicari Sosok Unik
Sejak awal Muhammad Nasir memang kerap melakukan interupsi ketika Orias Petrus Moedak menjawab pertanyaan anggota DPR yang lain.
Buntutnya, politikus Partai Demokrat itu meminta bos Inalum keluar dari ruang rapat.
Perdebatan panas itu bermula ketika Orias Petrus Moedak menjelaskan mengenai refinancing terkait utang Inalum sebagai salah satu strategi pendanaan setelah mengambil alih PT Freeport Indonesia.
Refinancing dilalukan dengan cara menerbitkan obligasi global sebesar 2,5 miliar dollar atau setara Rp37,5 triliun dengan catatan kurs sebesar Rp15.000.
Menurut Orias Petrus Moedak, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang yang telah jatuh tempo sebesar 1 miliar dollar.
Adapun sisanya akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Vale Indonesia. Juga membantu membayar pinjaman anak usaha holding lainnya.
Ketika mendengar penjelasan Orias Petrus Moedak, Muhammad Nasir merasa tidak puas.
Muhammad Nasir kemudian kembali bertanya kepada Orias Petrus Moedak soal skema refinancing dan jaminan atas pinjaman yang diperoleh perusahaan pelat merah tersebut.
Orias Petrus Moedak menyebut tidak ada jaminannya.
Pasalnya, baik pemberi pinjaman maupun Inalum percaya pinjaman tersebut dapat dilunasi.