Pandemi Corona Belum Berakhir, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat Waspada Ancaman DBD
Disampaikan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD telah mencapai lebih dari 700 ribu kasus.
TRIBUNPALU.COM - Pandemi COVID-19 atau virus corona belum dapat dikatakan telah berakhir.
Bahkan, saat ini tengah terjadi peningkatan kasus cukup tinggi di Indonesia.
Secara akumulatif, tercatat lebih dari 60 ribu kasus konfirmasi positif per Jumat (3/7/2020).
Kendati demikian, COVID-19 bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) dikatakan sedang meningkat di masa pandemi ini.
"Di tengah pandemi COVID-19, kita juga harus menekan angka kesakitan DBD." papar Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr Reisa Broto Asmoro sebagaimana dikutip dari laman resmi BNPB.
• Data Terkini WNI Terinfeksi Virus Corona di Luar Negeri: 748 Pasien Telah Dinyatakan Sembuh

Disampaikan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD telah mencapai lebih dari 700 ribu kasus.
Kasus DBD sendiri diketahui tersebar di 465 wilayah setingkat kabupaten/kota dan mengakibatkan hampi 500 kematian.
Kemenkes menyatakan bahwa menurut data, wilayah dengan banyak kasus DBD juga merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 cukup tinggi, di antaranya Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Menanggapi hal ini, dr Reisa memberikan imbauan agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan.
"Kita harus tetap bergerak, memantau nyamuk baik secara mandiri, bersama-sama, maupun bekerja sama dengan pemerintah," kata dr Reisa.
"Sekarang kita mulai produktif kembali, maka, mari perhatikan saluran air, tempat nyamuk bertelur, dan tempat-tempat dengan reservoir air," imbuhnya.
• Update Covid-19 Indonesia Jumat 3 Juli 2020 Tembus 60 Ribu Kasus Positif, 901 Pasien Sembuh Hari Ini
Dirinya juga mengingatkan langkah pencegahan dengan 3M, yaitu menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air, dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai yang berpotensi menjadi tempat bersembunyi bagi nyamuk aedes aegypti di dalam rumah.
• Apa Itu Listeria? Simak Gejala dan Cara Pencegahannya, Pastikan Makanan Matang saat Dimasak
Gejala DBD