Pandemi Corona Belum Berakhir, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat Waspada Ancaman DBD

Disampaikan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD telah mencapai lebih dari 700 ribu kasus.

Editor: Imam Saputro
Muhammad Mahdi Karim via cosmosmagazine.com
Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, satu di antara penyakit langganan musim hujan. 

Adapun demam berdarah dengue memiliki gejala antara lain berupa demam tinggi hingga 40 derajat celcius, sakit kepala, nyeri tulang, nyeri otot, mual, muncul bintik merah di kulit, serta pendarahan pada hidung dan gusi.

Gejala DBD sendiri biasanya tidak langsung muncul, melainkan baru dirasakan oleh penderita pada 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk yang membawa virus dengue.

"Bintik-bintik merah yang muncul di permukaan kulit merupakan tanda terjadinya pendarahan pada kulit akibat penurunan trombosit. DBD bisa berkembang menjadi kondisi berat dan merupakan kegawatan, yang disebut dengan dengue shock, atau DSS, dengue shock syndrome," papar dr Reisa.

Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD)
Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD) (TRIBUN JOGJA/M FAUZIARAKHMAN)

Dalam kondisi yang parah, dapat muncul gejala berupa muntah, nyeri perut, serta berupahan suhu tubuh dari demam menjadi hipotermia, serta melambatnya denyut jantung.

Sementara itu, dikatakan bahwa belum ada obat spesifik untuk melawan DBD. Sehingga pemberian obat biasanya hanya untuk mengurangi gejala.

Oleh karenanya, penderita DBD dianjurkan untuk banyak istirahat dan cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi.

(TribunPalu.com/Clarissa)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved