Editor Metro TV Ditemukan Tewas setelah 3 Hari Hilang, Ibu dan Adik Sempat Merasakan Firasat Aneh
Ibunda Yodi Prabowo, Turinah mengungkap gelagat aneh yang dilakukan sang anak sebelum ditemukan tewas.
TRIBUNPALU.COM - Ibunda Yodi Prabowo, Turinah mengungkap gelagat aneh yang dilakukan sang anak sebelum ditemukan tewas.
Sebelum hilang dan ditemukan tewas, editor Metro TV Yodi Prabowo (26) rupanya sempat membuat sang ibu cemas.
Pasalnya, Yodi Prabowo menunjukkan gelagat aneh nan tak biasa saat di rumah.
Namun saat itu, Ibunda Yodi Prabowo tak percaya dengan firasat dari anaknya tersebut.
• Dijuluki Pembawa Berita Kematian, Achmad Yurianto: Terima Kasih untuk Julukan Tersebut
• 37 Pasangan Anak di Bawah Umur Rayakan Ulang Tahun dengan Pesta Seks di Kamar Hotel
Sebelumnya diwartakan, kasus dugaan pembunuhan karyawan Metro TV, Yodi Prabowo menggegerkan publik.
Sebab sebelum ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Yodi Prabowo editor Metro TV ternyata sempat 3 hari menghilang.
Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan, Yodi Prabowo terakhir terlihat bertugas di kantor Metro TV tiga hari yang lalu, tepatnya pada Selasa (7/7/2020) pukul 15.00-22.27 WIB.
Tiga hari tak menampakkan diri lagi di kantor, korban ditemukan dalam keadaan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).
Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengatakan, mayat Yodi Prabowo ditemukan Jumat (10/7/2020) pada pukul 11.45 WIB.
Kematian secara misterius yang menimpa Yodi Prabowo tentu membuat keluarga terpukul.
Namun rupanya, sebelum hilang dan ditemukan meninggal dunia, Yodi Prabowo sempat mengurai gelagat aneh.
Dikutip dari TribunJakarta.com, keluarga menyebut bahwa Yodi Prabowo sempat menunjukkan gelagat aneh beberapa hari belakangan sebelum ditemukan tewas.
Editor Metro TV itu terlihat selalu mengikuti gerak ibunya di rumah.
Jika sang ibu ke dapur, Yodi akan mengikutinya.
Yodi seolah memberikan pertanda bahwa seperti ada yang mengganjal dan ingin ia dibicarakan.
• Sebut New Normal Diksi Salah, Achmad Yurianto: Segera Ubah dengan Adaptasi Kebiasaan Baru
