Juru Bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan: Hagia Sophia Masih Bisa Dikunjungi oleh Wisatawan

Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pengunjung masih akan disambut untuk mengunjungi Hagia Sophia.

Instagram/belbuttons
Hagia Sophia, satu situs religi dan arsitektur bersejarah di Turki. 

TRIBUNPALU.COM - Hagia Sophia, pada mulanya dibangun sebagai katedral Kekaisaran Romawi Timur pada abad ke-6 dan menjadi masjid pada saat Kekaisaran Ottoman menaklukkan Konstantinopel pada 1453.

Pada 1934, pemerintahan Turki mengubah Hagia Sophia menjadi museum dan lebih dari 50 tahun kemudian, UNESCO memasukannya sebagai bagian dari warisan bersejarah dunia.

Namun pada 2005, sebuah kelompok mengajukan petisi kepada Dewan negara Turki.

Mereka mengklaim, bangunan itu mulanya milik sebuah yayasan yang didirikan oleh Sultan Mehmed II.

Keputusan Turki Ubah Hagia Sophia Kembali Menjadi Masjid Tuai Pro Kontra di Mata Internasional

Turki Putuskan Fungsi Hagia Sophia Kembali Dijadikan Masjid, Paus Fransiskus: Saya Sangat Sedih

Hagia Sophia, satu situs religi dan arsitektur bersejarah di Turki.
Hagia Sophia, satu situs religi dan arsitektur bersejarah di Turki. (Instagram/belbuttons)

Beberapa waktu lalu, pemerintah Turki memutuskan untuk menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid.

Namun, hal itu bukan berarti bahwa Hagia Sophia akan menjadi tempat ibadah penuh waktu menurut laman National Geographic.

Seorang juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pengunjung masih akan disambut untuk mengunjungi Hagia Sophia, yang merupakan objek wisata paling populer di negara itu.

"Membuka Hagia Sophia untuk beribadah tidak akan mencegah turis lokal atau asing mengunjungi situs tersebut," kata Ibrahim Kalin kepada kantor berita Turki Anadolu dalam sebuah wawancara di halaman National Geographic.

Meskipun demikian, masih belum jelas bagi para profesional warisan budaya apakah Hagia Sophia hanya akan digunakan untuk acara-acara sesekali atau perayaan rutin, dan bagaimana nantinya apakah situs Warisan Dunia ini dapat diubah atau dimodifikasi.

Daftar Lembaga Negara yang Didirikan dan Dibubarkan Jokowi Selama Menjabat,Sudah Bubarkan 23 Lembaga

Tiga dari 18 Lembaga Negara yang Bakal Dibubarkan oleh Joko Widodo, Apa Saja?

Update WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Rabu, 15 Juli 2020: Ada 106 WNI Terinfeksi di Qatar

Namun, Sharon Gerstel, profesor seni Bizantium dan arkeologi di UCLA, juga menekankan bahwa sementara keputusan itu telah memicu kemarahan internasional, masih banyak yang tidak diketahui tentang apa langkah selanjutnya yang mungkin diambil dengan status Hagia Sophia.

"Hagia Sophia masih tetap menjadi simbol bagi semua orang Kristen Ortodoks — itu adalah pusat yang ditunjukkan kompas mereka," Gerstel mengamati, “Jadi, ancaman apa pun terhadap bangunan itu akan menimbulkan banyak pergolakan."

"Secara pribadi, saya pikir orang perlu duduk dan melihat apa yang terjadi pada minggu ini akan tetap diberitahukan pada kita, tapi saya pikir perlu ada banyak klarifikasi tentang apa yang ingin dilakukan Erdogan," tambahnya.

Di bawah piagam Warisan Dunia, setiap modifikasi dari status bangunan Hagia Sophia memerlukan pemberitahuan terlebih dahulu oleh Turki ke UNESCO dan kemudian, jika perlu, pemeriksaan oleh Komite Warisan Dunia.

Dalam sebuah pernyataan resmi, UNESCO mengatakan "sangat menyesalkan keputusan pihak berwenang Turki, yang dibuat tanpa diskusi sebelumnya, untuk mengubah status Hagia Sophia."

Kembalinya Hagia Sophia ke tempat ibadat aktif tidak harus menghalangi status Warisan Dunia.

Sekitar 20 persen dari lebih dari seribu properti yang tercantum dalam Daftar Warisan Dunia memiliki hubungan spiritual atau agama, termasuk Kota Vatikan dan Masjid Jameh di Ishfahan, Iran.

Artikel ini telah tayang di National Geographic ID dengan judul Saya Pejalan Bijak: Hagia Sophia Masih Bisa Dikunjungi Oleh Turis

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved