Yunarto Wijaya Komentari Gertakan Jokowi soal Ancaman Reshuffle: Cuma Berujung Pembubaran Lembaga
Yunarto Wijaya bereaksi soal diresmikannya 18 lembaga yang dibubarkan. Ia mengkritik Jokowi untuk tidak menampilkan kemarahannya secara terburu-buru.
TRIBUNPALU.COM - Momen kemarahan Presiden Joko Widodo pada 18 Juni lalu, masih menuai pertanyaan publik terkait langkah yang akan diambil oleh pemerintah dalam situasi pandemi ini.
Video tersebut baru diunggah dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden setelah 10 hari sidang itu digelar.
Dalam video yang berdurasi 10 menit 20 detik itu berisi arahan tegas kepada seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.
Jokowi bahkan mengancam jika tidak ada perubahan besar dari kinerja Kabinet Indonesia Maju, Jokowi akan melakukan reshuffle.
"Bisa saja membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini, (jika) Bapak Ibu tidak merasakan itu, sudah," lanjut Jokowi.
Saat ini, Jokowi telah resmi membubarkan 18 lembaga negara demi meningkatkan efisiensi kerja di tengah pandemi.
Hal ini sesuai Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang telah diteken Jokowi.
Dalam Perpres tersebut Presiden resmi membubarkan 18 lembaga.
Hal itu tercantum dalam pasal 19 ayat 1, disebutkan bahwa dengan pembentukan Komite maka sejumlah lembaga dibubarkan.
• Putri Wapres, Siti Nur Azizah Sebut Raffi Bisa Pimpin Daerah, Yunarto Wijaya: Bebas Anak Wapres
• Emil Dardak Pamer CCTV di Pasar Tradisional, Yunarto Wijaya: Diapakan Kalau Ketahuan tak Bermasker?
Menyikapi hal tersebut, kritikus politik Yunarto Widjaya pun memberikan komentarnya lewat akun Twitter pribadinya, Selasa (21/7/2020).
Direktur Charta Politika itu menganggap jika gertakan Jokowi terlalu berlebihan lantaran hanya berujung dengan pembubaran lembaga.
Menurutnya hasil dari kemarahan Jokowi itu tidak cukup signifikan untuk melakukan efisiensi kerja di tengah pandemi Covid-19.
"Kalo ujungnya cuma bubarin lembaga kaya begitu mah gak usah pake upload video marah2 dulu pak..." tulis @yunartowijaya.
Cuitan itu pun ramai dikomentari warganet yang terbagi antara argumen pro dan kontra.
Hingga saat ini cuitan tersebut sudah mendapatkan kurang lebih 400 likes dan di-retweet hampir 100 kali.
• Soroti Video Anggota DPR Usir Dirut Inalum dari Ruang Rapat, Yunarto: Adiknya Nazaruddin Ya?
• Elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil Naik, Anies Turun, Yunarto: Untung Bukan Si Botak yang Rilis