Jawaban Nicholas Saputra tentang Bagaimana Pengaruh Film Bertema Alam terhadap Pemikiran Manusia
Ide membuat film muncul karena Nicholas Saputra termotivasi dan merasa bertanggungjawab menyebarkan nilai positif untuk alam.
TRIBUNPALU.COM - Pendiri aliran psikoanalisis dalam ilmu psikologi, Sigmund Freud, pernah mengatakan bahwa film dapat menginspirasi seseorang karena telah menyajikan fantasi bagi penontonnya.
Dengan kata lain, film memiliki kuasa atas motivasi penonton terkait kesempurnaan karakter yang belum bisa dicapai pada dunia nyata.
Akhir-akhir ini, muncul banyak film bertema alam, termasuk cerita bencana dan kehancuran Bumi.
Kehadiran film dengan genre tema alam ini pun seolah menakut-nakuti.
Dalam film, manusia digambarkan sebagai sumber masalah ekologis mutlak dihadapkan dengan ramalan futuristik pada dunia yang penuh bencana.
Serta memprediksi konsekuensi dan tindakannya sebelum malapetaka terjadi.
Benarkah film memiliki dampak sehebat itu terhadap pemikiran manusia?
• Ashanty Tanya Soal Kemungkinan Maju dalam Pilpres 2024, Ini Jawaban Bijak Ganjar Pranowo
• Unggah Foto Pakai Masker, Cynthia Lamusu Sampaikan Makna Filosofis: Jaga Mulut - Mulutmu, Harimaumu
• Suami Soimah Ungkap Kebaikan yang Pernah Dilakukan Nicholas Saputra pada Keluarganya
• Peduli Lingkungan, Ini Kata Nicholas Saputra soal Bercocok Tanam dan Dilema Promosi Pariwisata
Dalam acara #BerbagiCerita: Kuasa Film Atas Renungan Alam, Nicholas Saputra, aktor dan produser, setuju bahwa film memiliki efek yang magis.
Itu dapat dengan kuat memengaruhi pikiran dan tindakan kita.
“Film memberikan kekuatan pada alam bawah sadar yang akhirnya memengaruhi perilaku kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nico menjelaskan bahwa film dapat menghibur dan memberi kepuasan pada perasaan-perasaan di dalam diri kita.
Mulai dari cinta, marah, dan sebagainya.
Film-film bertema alam yang memproyeksikan ketakutan juga ingin memberi atau menyampaikan sesuatu kepada para penontonnya.
“Para pembuat film bebas memilih angle sesuai dengan apa yang ingin mereka sampaikan. Bisa dengan sesuatu yang menakutkan tadi misalnya,” imbuhnya.
Nico sendiri memilih jenis dokumenter saat membuat film bertema alam.