Idul Adha 2020
Jangan Takut Makan Daging Kambing saat Idul Adha,Resiko Tensi Naik Ternyata Mitos! Ini Penjelasannya
Ternyata datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanya lah mitos! Ini penjelasannya
TRIBUNPALU.COM - Akhir pekan ini menjadi momen yang begitu menggembirakan bagi masyarakat muslim terutama di Indonesia.
Ya,pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020 nanti, umat muslim akan merayakan hari Idul Adha.
Setelah menjalankan shalat ied, biasanya masyarakat akan mengadakan acara penyembelihan qurban.
Hewan ternak yang sering digunakan untuk qurban adalah kambing dan sapi.
Salah satu momen yang paling dinanti adalah menyantap daging kambing dan sapi bersama keluarga atau teman.
Namun, tidak semua orang dapat menikmati daging kambing dengan nyaman.
Masih banyak orang yang takut memakan daging kambing dengan alasan tekanan darahnya akan naik.
• Tips Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing untuk Sajian Idul Adha, Catat 9 Cara Ini
• Ramalan Zodiak Kesehatan, Selasa 28 Juli 2020: Capricorn Konsumsi Makanan yang Kaya Protein
Nah, apakah isu bahwa olahan kambing bikin tekanan darah tinggi itu termasuk fakta atau hanya hoax?
Berikut ini penjelasan medisnya.
Tribunpalu.com melansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanya lah mitos.
Johanes juga mengatakan bahwa mengunyah satu kilogram daging kampung sekali pun tidak akan mendatangkan penyakit darah tinggi.
"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus,” tutur Johanes.
Dengan begini, rumor daging kambing penyebab darah tinggi merupakan hoax, selama yang dimakan adalah dagingnya.
Kalau yang dimakan semacam jeroan, babat, dan sebagainya, bisa menyebabkan darah tinggi juga.
Manfaat Daging Kambing
Dikutip Tribunpalu.com dari Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M, bahkan dijelaskan bahwa daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun daging ayam sehingga aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi sekalipun.
Hal itu dikarenakan kolesterol daging kambing diketahui lebih rendah dibanding daging sapi dan daging ayam.
Kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram. Sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram dan daging ayam 83 mg per 100 gram.
Kandungan lemak pada daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.
Jika ditotal, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing hanya 2,3 gram. Sementara, kandungan lemak pada 100 gram daging sapi bisa mencapai 15 gram dan daging ayam kurang lebih 7,5 gram.
Selain kandungan kolesterol dan lemak, kandungan kalori daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.
Setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibanding daging sapi yang mencapai 250 kalori dan daging ayam 196 kalori.
Meski demikian, daging kambing tetap merupakan sumber protein hewani yang sama baiknya dengan daging sapi maupun daging ayam.
Total protein hewani dalam 100 gram daging kambing kurang lebih mencapai sekitar 20 gram, sementara daging sapi 25 gram dan daging ayam 30 gram.
"Satu porsi daging kambing 100 gram sudah dapat mencukupi hampir 50 persen kebutuhan protein harian tubuh," tulis dr. Umar Zein, dkk.
Dalam buku Mengatasi Permasalahan Praktis Beternak Kambing (2015) karya Agus Susanto dan Maloedyn S., juga dijelaskan bahwa kandungan kolesterol daging kambing ternyata hampir sama dengan daging sapi, domba, maupun ayam.
Daging kambing mengandung kolesterol sebanyak 76 mg persen, sedangkan daging sapi, ikan, domba adalah 70 mg persen dan daging ayam yakni 60 mg persen.
(Tribunpalu.com)