Gempa Kembar Guncang Bengkulu, BMKG Ungkap Dua Kemungkinan Penyebabnya

Dua gempa bumi yang terjadi di Bengkulu pada Rabu (20/8/2020) lalu bisa disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquake.

calacademy.org
Ilustrasi seismograf untuk mendeteksi gempa bumi. 

TRIBUNPALU.COM - Dua gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Bengkulu dengan magnitudo M 6,8 dan M 6,9 pada waktu yang hampir bersamaan, yaitu pada pukul 05.23 WIB dan 05.29 WIB, Rabu (20/8/2020).

Hal ini membuat gempa bumi di Bengkulu bisa disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquake, yakni peristiwa gempa bumi yang kekuatannya hampir sama dan terjadi dalam waktu serta lokasi yang relatif berdekatan.

Namun, apakah kedua gempa bumi yang terjadi itu saling berkaitan?

Apa juga penyebabnya?

Setelah Videonya dan Adhysti Zara Viral, Zaki Pohan Tulis Sindiran: Bangsamu Masih Bertengkar

Ibunda Adhisty Zara Buka Sura Soal Video Tak Senonoh yang Disebut Mirip Anaknya: Stop Judging

Pemuda Ditangkap karena Posting Celoteh Gus Dur, Pandji Pragiwaksono: Apa Polisinya Kurang Nongkrong

Catat! Ini Jadwal Pencairan Dana Hibah Senilai Rp 2,4 Juta untuk Usaha Mikro

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr Daryono, menjelaskan bahwa gempa kembar yang terjadi di Bengkulu bisa jadi memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, atau antara gempa pertama dan kedua.

"Bisa berkaitan (kedua gempa bumi Bengkulu), akibat perubahan stress positif, picuan statik," kata Daryono kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Daryono menyebut bahwa ada dua kemungkinan penyebab terjadinya gempa kembar seperti di Bengkulu, yaitu:

1. Adanya pemicuan statis

Dijelaskan Daryono, fenomena ini diduga akibat adanya pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang sudah terjadi sebelumnya.

Transfer tegangan statis ini berkurang secara cepat terhadap jarak, sehingga gempa kembar biasanya memiliki lokasi berdekatan.

Daryono mengatakan, pemicuan bersifat statis dapat terjadi pada peristiwa dua atau lebih gempa yang sangat berdekatan sumbernya dalam waktu yang berdekatan.

"Sebagai contoh terjadinya aktivitas gempa baru di dekat sumber gempa yang terjadi sebelumnya," ujarnya.

2. Faktor kebetulan saja

Kemungkinan kedua yang disebutkan Daryono adalah faktor kebetulan saja, di mana dua gempa yang terjadi memang bersumber dari masing-masing sumber gempa yang sama-sama sudah matang, karena sudah lama mengalami akumulasi medan tegangan (stress) maksimum.

Alhasil, terjadilah pelepasan atau rilis energi gempa secara hampir bersamaan dengan lokasi sumber yang relatif berdekatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Ungkap 2 Kemungkinan Penyebab Gempa Kembar di Bengkulu"
Penulis : Ellyvon Pranita

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved