Curhat Dokter Penyintas Covid-19 Soal Banyak Warga yang Tak Takut Virus Corona dan Anggap Konspirasi
”Jujur saya kesal melihat orang orang seperti itu. Sudah hampir enam bulan lebih kita pandemi dan masih mepertanyakan pandemi ini benar apa tidak."
“Selama isolasi saya istirahat, baca-baca buku belajar dan dapat dukugan moral sih, sebisa mungkin stay positive ya. Namanya juga manusia, down-nya juga ada,” kata dia.
Keluarga dan kerabat lagi-lagi jadi motor utama penggerak semangat Disa.
Dukungan yang mereka berikan membuat Disa merasa tak sendirian kala menjalani isolasi mandiri, walau tak jarang segelintir kekhawatiran selalu menggelitik pikiran.
Enam hari dia lalui dengan baik kala jalani isolasi mandiri di salah satu rumah sakit swasta.
Sisanya dia habiskan masa isolasi mandiri di rumah sendiri.
• Kisah Penggali Kubur: Bekerja 24 Jam, Makamkan 1.500 Jenazah sejak Awal Pandemi Covid-19
• Kisah Driver Ojol Bawa Anak Saat Bekerja: Ditinggal Istri Menikah Lagi, Rumah Digadaikan Ibu
Usai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, tak ada alasan menunda untuk kembali bertugas.
Masih ada banyak pasien yang butuh sentuhan tangannya, guna sembuh dari penyakit.
Tak tanggung-tanggung, Disa langsung menyanggupi ketika diperintahkan menjaga ruang isolasi, meski rasa takut sempat menghampiri.
“Saya mau masuk lagi ke ruang isolasi dengan menggunakan hazmat. Dalam hati saya nih, aduh, gimana nih kalau malah bawa pulang virus ke rumah. Itu pertama kalinya selama jadi dokter takut hadapi pasien,” ucap dia dalam sambungan telepon.
Rasa takut, khawatir dan bingung campur aduk dalam benak Disa ketika bertugas di hari pertama.
Ini membuktikan bahwa Disa juga manusia biasa.
Ada rasa takut dan ego ingin melindungi keluarga sendiri, khawatir karena tak mau lagi jadi pasien positif.
Namun, rasa itu tidak akan pernah dia tunjukkan.
Ditutupinya wajah takut itu dengan masker dan senyuman demi membuat tenang pasien.
“Cara saya lawan rasa takut itu ya balik lagi tujuan saya jadi dokter, kan memang passion di situ ya. Saya berdoa dan minta support dari keluarga juga,” ucap dia.
• Polemik Kata Anjay, Kak Seto Beri Tanggapan: Tergantung Konteks dan Penggunaannya
• Kapan Pencairan Subsidi Gaji Rp600 Ribu untuk Karyawan yang Pakai Rekening Bank Swasta?