Wacana Penghapusan Premium dan Pertalite: Dukungan DPR, Kata Menteri ESDM, hingga Prediksi Pengamat

PT Pertamina tengah meninjau rencana penghapusan BBM Premium dan Pertalite. Rencana ini pun menuai sejumlah tanggapan dan kritik.

Kontan/Carolus Agus Waluyo
ILUSTRASI pengisian BBM di SPBU Pertamina. 

TRIBUNPALU.COM - Badan Usaha Milik Negara yang mengelola pertambangan minyak dan gas bumi, PT Pertamina, tengah meninjau rencana penghapusan BBM Premium dan Pertalite.

Rencana ini pun menjadi sorotan publik, sejumlah pihak terkait memberikan tanggapan dan kritik.

Mulai dari Komisi VII DPR RI yang memberi dukungan terkait penghapusan Premium dan Pertalite.

Kemudian, pengamat energi yang mengungkapkan prediksi dampaknya bagi masyarakat.

Hingga kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Inilah fakta-fakta yang dirangkum Tribunnews.com terkait narasi penghapusan Premium dan Pertalite oleh PT Pertamina:

Dukungan Komisi VII DPR

Tribunnews.com memberitakan, Komisi VII DPR mendukung rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan, penghapusan Premium dan Pertalite memang suatu yang perlu dilakukan ketika membicarakan BBM ramah lingkungan.

"Kategori ron (oktan) di bawah 90 memang tidak banyak digunakan," papar Eddy saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Eddy menjelaskan, BBM beroktan di bawah 90 saat ini masih digunakan di negara-negara berkembang, yang dapat dikatakan tingkat perekonomiannya relatif rendah.

Oleh karena itu, kata Eddy, diperlukan peningkatan kesadaran semua pihak untuk menerapkan BBM ramah lingkungan dalam menjaga kelestarian bumi ini ke depannya.

"Karena memang dengan meningkatnya transportasi di jalan, kendaraan roda empat maupun dua, dan penerbangan, industri dan lainnya, saya kira penerapan BBM ramah lingkungan perlu," ucap Sekretaris Jenderal PAN itu.

43 Kabupaten/Kota di Indonesia yang Mengalami Kenaikan Status Risiko Sedang ke Tinggi Covid-19

Ida Fauziyah: Banyaknya Rekening Tak Aktif Sulitkan Proses Transfer Subsidi Gaji Tahap Pertama

Dampak Bagi Masyarakat

Artikel lain Tribunnews.com mengabarkan, pemerhati Energi Kita Barri Pratama menilai tidak selayaknya Pertamina memaksa beralih ke BBM jenis Pertamax yang notabene harganya jauh lebih mahal, sehingga menambah beban masyarakat.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved