Pandemi Global Virus Corona: WHO Tak Yakin Vaksin Covid-19 Tersedia Pada Pertengahan 2021

Sejauh ini, tak satu pun dari calon vaksin dalam uji klinis yang menunjukkan sinyal jelas kemanjuran pada tingkat setidaknya 50% yang dicari oleh WHO.

europeanpharmaceuticalreview.com
ILUSTRASI vaksin Covid-19. 

TRIBUNPALU.COM - Dalam menangani pandemi virus corona Covid-19, berbagai negara di dunia saat ini tengah berlomba-lomba mengembangkan vaksin.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pesimis atas ketersediaan vaksin Covid-19 hingga pertengahan 2021.

"Sejauh ini, tak satu pun dari calon vaksin dalam uji klinis yang menunjukkan sinyal jelas kemanjuran pada tingkat setidaknya 50% yang dicari oleh WHO," kata juru bicara WHO Margaret Harris, seperti dikutip Reuters, Minggu (6/9/2020).

Harris mengatakan, bahwa pemeriksaan ketat terhadap keefektifan dan keamanan vaksin adalah hal yang sangat penting.

Ia merujuk pada fase dalam penelitian vaksin di mana uji klinis besar-besaran di antara manusia dilakukan.

"Tahap 3 ini harus memakan waktu lebih lama karena kita perlu melihat seberapa protektif vaksin itu dan kita juga perlu melihat seberapa aman vaksin itu," tambahnya dalam press briefing di PBB.

Cuitan Shani JKT48 Jadi Viral di Twitter, Cara Unik Sang Adik Minta Sedekah Bulanan

Apakah Penangkapan Reza Artamevia Ada Kaitannya dengan Kasus Gatot Brajamusti Tahun 2016 Lalu?

Pilkada Serentak 2020: Kemendagri Dukung Sikap Tegas KPU dan Bawaslu untuk Hentikan Kerumunan Massa

Nora Alexandra Marah Disebut Janda Saat Jerinx SID Dipenjara: Jangan Seenaknya Bicara!

Ia melanjutkan, semua data dari uji coba harus dibagikan dan dibandingkan.

"Banyak orang telah divaksinasi dan apa yang kami tidak tahu adalah apakah vaksin itu bekerja ... pada tahap ini kami tidak memiliki sinyal jelas apakah itu memiliki tingkat kemanjuran dan keamanan yang bermanfaat ...,".ungkapnya.

Sebelumnya, Rusia melakukan uji vaksin Covid-19 selama kurang dari dua bulan pengujian pada manusia.

Hal itu mendorong beberapa ahli di negara Barat untuk mempertanyakan keamanan dan kemanjurannya.

Tak lama berselang, Amerika Serikat juga menyatakan siap mendistribusikan vaksin paling cepat akhir Oktober atau menjelang pemilihan AS pada 3 November mendatang, kepada tenaga medis dan pekerja di wilayah perbatasan.

Aliansi vaksin WHO dan GAVI memimpin rencana alokasi vaksin global COVAX, untuk membantu membeli dan mendistribusikan vaksin secara adil.

Fokusnya adalah memvaksinasi orang-orang yang paling berisiko tinggi di setiap negara seperti petugas kesehatan.

COVAX bertujuan untuk mendapatkan dan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin yang disetujui pada akhir 2021.

Akan tetapi, beberapa negara telah mengamankan pasokan mereka sendiri melalui kesepakatan bilateral.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved