Thomas Uber Cup 2020

Tim Indonesia Mundur dari Thomas Uber Cup 2020, Keraguan Para Atlet dan Tim Ofisial jadi Alasannya

Tim Indonesia memutuskan mundur dari ajang Thomas Uber Cup 2020. Keraguan dan kekhawatiran para atlet dan tim ofisial jadi alasan mendasar.

Editor: Imam Saputro
Kolase badmintonindonesia.org
Tim Indonesia memutuskan mundur dari ajang Thomas Uber Cup 2020. Keraguan dan kekhawatiran para atlet dan tim ofisial jadi alasan mendasar. 

Ketiga, mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memutuskan tim bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas & Uber 2020.

Dengan mundurnya tim Indonesia dari Thomas Uber Cup 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan berpartisipasi di ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan bagian dari turnamen BWF World Tour 2020.

Hingga saat ini sudah ada lima negara yang secara resmi mengundurkan diri dari Thomas Uber Cup 2020 yaitu Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan dan Indonesia.

Media Olympic Puji Kehebatan Minions, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya: Tak Semudah yang Terlihat, Tapi

Nama atlet megabintang, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terus menjadi sorotan di cabang olahraga bulutangkis.

Menjadi nomor satu dunia di sektor ganda putra sejak September 2017 hingga saat ini, membuat mata dunia tak henti-hentinya memuji kemampuan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang konsisten tampil mendominasi.

Sama halnya media ajang olahraga akbar, Olympic Channel yang berkesempatan mewawancari keduanya.

Video interview itu baru saja diunggah pada Jumat (31/7/2020) di laman resmi Olympic Channel.

Tak Banyak yang Tahu, Ini yang Harus Dibayar Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Usai Gagal jadi Juara Dunia

Dalam kesempatan itu, Olympic Channel mengulik kisah pejuangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang tetap menjadi momok di sektor ganda putra.

"Mereka terlihat sangat mudah mencapainya, tetapi.." tulis Olympic Channel dalam narasi videonya.

Menanggapi pandangan itu, Kevin Sanjaya mengaku mempertahankan posisi lebih sulit daripada mencapai nomor satu dunia.

"Mantain jauh lebih susah daripada kita ke nomor satu, tapi di saat kita nomor satu, kita bertahan di posisi itu sih yang paling susah," jelas atlet asal Banyuwangi itu.

Jepang Open 2019 akan dimulai besok, Selasa 23 Juli 2019, berikut jam tayang siaran langsung di TVRI Nasional dan TVRI Sport HD.
 (Humas PBSI)

Jarang Terekspos, Ini Kisah Marcus Gideon Berkarier di Badminton: Sering Nangis karena Diejek Pendek

Dengan gelar nomor satu dan jam terbang tinggi Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di ajang turnamen BWF World Tour, Olympic Channel menanyakan kesiapan mereka menghadapi debut pertama mereka di ajang empat tahunan tersebut.

"Pemain Indonesia sangat dominan di sektor ganda putra, memenangkan 17 gelar turnamen dunia sejak 2018. Akankah mereka bisa menaklukkan Tokyo 2020 saat mereka mengawali debutnya di Olympic?" kata Olympic Channel.

Marcus Gideon pun memiliki harapan besar di debut pertamanya ini.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved