Syekh Ali Jaber Ditusuk, Ridwan Kamil: Ulama yang Berdakwah di Jabar Harus Diberi Ekstra Pengamanan

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendoakan Syekh Ali Jaber agar segera diberikan kesembuhan.

Editor: Imam Saputro
Istimewa via Kompas.com
Tangkapan layar video saat Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal di Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Insiden penusukan yang menimpa Syekh Ali Jaber menuai perhatian dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Diketahui sebelumnya, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan di Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020).

Beruntung Syekh Ali Jaber bisa selamat dari penusukan itu.

Ia menderita luka pada lengannya akibat tertancap pisau.

Terkait dengan kejadian tersebut, Ridwan Kamul meminta semua pihak untuk mendoakan Syekh Ali Jaber agar segera diberikan kesembuhan.

Penusukan Syekh Ali Jaber: Pelaku Kini Ditetapkan Sebagai Tersangka

Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber akan Jalani Tes Kejiwaan seusai Dinyatakan Negatif Narkoba

Di mata seorang Ridwan Kamil, Syekh Ali Jaber adalah sosok ulama yang lemah lembut dan santun.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berharap Syekh Ali Jaber agar segera diberikan kesembuhan.

Belajar dari insiden yang menimpa Syekh Ali Jaber, Ridwan Kamil pun langsung memberikan instruksi kepada Kapolda Jabar agar memberikan pengamanan ekstra kepada para ulama atau pemuka agama yang berdakwah di wilayah Jawa Barat.

Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Disebut Gangguan Jiwa, Psikolog Forensik: Tipe Pemaafan Hukum?

Hal ini disampaikan Ridwan Kamil lewat unggahan di akun Instagramnya.

Berikut unggahan lengkap Ridwan Kamil:

"Para Netizen yang budiman,

Mari kita doakan agar guru kita Syekh Ali Jaber, ulama yang terkenal dengan kelembutan dan kesantunannya agar segera pulih dan sehat kembali.

Saya sudah instruksikan via Kapolda Jabar agar para ulama/pemuka agama lainnya yang sedang berdakwah di Jawa Barat untuk diberi ekstra pengamanan oleh aparat setempat dan panitia acara.

Panitia acara dakwah keagamaan diminta untuk selalu koordinasi dan meminta pengamanan terbuka/tertutup kepada kepolisian setempat.

Mari kita selalu muliakan dan lindungi para ulama kita.

Semoga Allah selalu jauhkan Indonesia dari benih-benih perpecahan dan kekerasan. Aamiin," tulis Ridwan Kamil.

Kronologi Kejadian

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan usai kejadian pihak kepolisian dan panita langsung memberikan upaya penyelamatan.

Syekh Ali Jaber disebut langsung dibawa ke rumah sakit.

"Tindakan pertama melakukan penyelamatan dulu terhadap Syekh. Dari pihak panitia atau kepolisian segera membawa korban ke rumah sakit," kata Pandra.

Dia mengatakan, saat ini pelaku telah berhasil diamankan.

Pihak kepolisian juga disebut tengah melakukan pemeriksaan saksi.

Berdasarkan video yang tersebar di layanan pesan instan WhatsApp, seorang pemuda tak dikenal mengenakan kaus biru berlari menghampiri Ali Jaber yang berada di atas panggung.

Fakta Seputar Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung: Kronologi Kejadian, hingga Pelaku Tertangkap

Tiba-tiba, pemuda tersebut langsung mengeluarkan senjata tajam mengarah ke perut Ali Jaber.

Pendakwah tersebut sempat menghindar dari serangan sehingga tidak mengenai perutnya.

Tapi senjata tajam si pelaku mengenai bahu kanan pendakwah ini.

"Iya benar. Tadi syekh masih mau mulai kajian di masjid, tahu-tahu ada laki-laki masuk dan langsung nusuk syekh. Setelah nusuk, jamaah langsung spontan ada yang mukul laki-laki itu," kata saksi yang enggan disebut namanya di lokasi kejadian.

tribunnews
Sosok foto Alfin Andrian, tersangka penusuk Syekh Ali Jaber yang beredar di media sosial. (montase : Instagram, YouTube)

Pelaku penusukan sempat diamuk massa sebelum diserahkan ke pihak kepolisan.

Berdasarkan video beredar di kalangan awak media, pelaku berinisial A tersebut mengenakan kaus biru dan celana panjang warna hitam.

Tangannya terikat tali dan beberapa warga sempat menanyakan motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap Syekh Ali Jaber.

Pelaku tersebut tidak menjawab.

Wajah dan bibirnya terlihat mengalami luka karena sempat diamuk massa.

Syekh Ali Jaber diketahui lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi.

Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsnawaiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).

Semuanya ditamatkan di Madinah.

Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.

Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.

Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.

Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Beliau juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved