Penusukan Syekh Ali Jaber, Sekjen MUI: Masak Kasus yang Menimpa Ulama Semua Dilakukan Orang Gila

Anwar Abbas menilai penusukan Syekh Ali Jaber janggal berdasarkan pengalaman insiden penyerangan ulama sebelumnya yang dinilai memiliki pola yang sama

Istimewa via Kompas.com
Tangkapan layar video sesaat sebelum Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal di Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Pendakwah Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan orang tak dikenal di Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020) lalu.

Sang pelaku yang berinisial AA (24) telah berhasil ditangkap, tetapi diduga ia mengalami gangguan jiwa.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, pun ikut berkomentar dengan insiden penyerangan Syekh Ali Jaber.

Utamanya terkait dengan dugaan gangguan jiwa yang dialami oleh pelaku yang berinisial AA (24).

"Saya rasa kejanggalan sudah sangat terang benderang. Anak TK saya rasa tahu janggal sekali," ucapnya dikutip dari program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne edisi Selasa (15/9/2020).

Penusukan Syekh Ali Jaber, Ustaz Yusuf Mansur: Peristiwa Ini Insyaallah Mengangkat Derajatnya

Syekh Ali Jaber Ditusuk, Ridwan Kamil: Ulama yang Berdakwah di Jabar Harus Diberi Ekstra Pengamanan

Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Disebut Gangguan Jiwa, Psikolog Forensik: Tipe Pemaafan Hukum?

Dugaan Anwar di atas berdasarkan pengalaman insiden penyerangan ulama sebelumnya yang dinilai memiliki pola yang sama.

Yakni, para pelaku penyerangan disebutkan mengalami gangguan kejiwaan.

"Masak kasus-kasus yang menimpa para ulama, dai, dan penceramah semua dilakukan oleh orang gila."

"Emangnya ada organisasi orang gila di negeri ini? Ada organisasi orang sakit jiwa di negeri ini? Saya yakin dan percaya ada yang merekayasa," urai Anwar.

Pria berkacamata ini  juga menambahkan, penikaman tersebut merupakan tindak pidana yang sangat berat.

Bahkan dirinya menilai apa yang dilakukan oleh tersangka AA bukan untuk melukai, tapi untuk membunuh Syekh Ali Jaber.

"Ya ini jelas merupakan tindak pidana yang sangat berat menurut saya."

"Saya tidak melihatnya sebagai sebuah tindakan penikaman, tapi malah sebuah upaya pembunuhan terhadap ulama, yaitu Syekh Ali Jaber," ujarnya.

TEGAS! Sekjen MUI Sebut Penyerangan Syekh Ali Jaber Upaya Pembunuhan Terhadap Ulama
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas (Tangkap layar channel YouTube tvOne)

Dianggap Sulit Diajari Belajar Online, Bocah SD Dipukuli dengan Sapu Hingga Tewas oleh Orangtuanya

Cara Cek Kesehatan Tubuh Lewat 9 Kondisi dan Warna Lidah: Biru Bisa Jadi Indikator Penyakit Jantung

Dwi Sasono Akui Pakai Ganja Putus-putus Sejak SMA hingga Menikah, Didapat dari Teman

Anwar melanjutkan, syukurnya hal yang tidak diinginkan benar-benar tidak terjadi.

"Untung tidak meninggal, pelaku menyerang leher dan ke dada dia (Syekh Ali Jaber). Kalau menancap di leher, bagaimana itu?."

"Tapi qadarullah kata beliau. Tuhan menggerakan tangan, sehingga tidak sampai leher dan ke dada," urai Anwar.

Baginya, jika Syekh Ali Jaber meninggal dunia akibat insiden tersebut, maka pemerintahlah yang akan disalahkan.

Secara terang-terangan Anwar menyebut, hal itu akan meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini sangat-sangat berbahaya," tegasnya.

Oleh karena itu, Anwar menegaskan MUI meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.

Termasuk mendesak pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta dan tim investigasi independen.

"Bongkar sampai ke akar-akarnya," tegas Anwar.

Bupati Jeneponto dan Istrinya Terkonfirmasi Positif Covid-19

Shahnaz Haque Kenang Sosok Ade Firman Hakim: Cuma Dia yang Bisa Paksa Saya Nonton Film Horor

Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila

Kondisi kesehatan penceramah Syekh Ali Jaber semakin membaik, pasca ditusuk oleh orang tak dikenal, Minggu (13/9/2020) petang.

Sebelum kembali ke Jakarta, Syekh Ali Jaber masih menyempatkan diri memenuhi undangan dari jamaahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Syekh mengungkapkan bahwa banyak berita miring, yang menyebutkan bahwa pelaku penusukan merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.

Dengan tegas, Syekh Ali Jaber membantah dugaan tersebut.

"Saya tidak terima pelaku dianggap gila. Orangnya (pelaku) sangat berani dan terlatih," ungkap Syekh Ali Jaber, dalam konferensi pers di Kafe Baba Rayan, Jalan Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

Syekh Ali Jaber memberikan keterangan pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).
Syekh Ali Jaber memberikan keterangan pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Syekh Ali Jaber meyakini tindakan pelaku sudah teroganisasi.

Hal itu dirasakan Syekh Ali Jaber saat pelaku menghujamkan pisau ke arah dirinya.

"Kalau saya tidak bergerak, bisa saja pisau itu kena leher atau kepala saya," kata Syekh Ali Jaber.

Untuk itu, dia meminta aparat kepolisian bisa mengungkap kasus tersebut, termasuk kemungkinan sosok orang yang diduga berada di belakang pelaku.

"Mohon dihukum karena kita negara hukum. Jangan main hakim sendiri," imbuhnya.

Pendakwah ternama Syekh Ali Jaber ditikam orang tidak dikenal (OTK) saat mengisi acara di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

Ia mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan dan sempat dirawat di Puskesmas Gedong Air.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunlampung.co.id/Joeviter Muhammad)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BREAKING NEWS Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kejanggalan Penikaman Syekh Ali Jaber, Sekjen MUI: Anak TK Saja Tahu

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved