Kenapa Seseorang Lebih Sering Digigit Nyamuk Ketimbang Orang Lain? Ini 7 Alasannya

Berikut beberapa alasan kenapa seseorang lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain

Mikadago/ Pixabay.com/ tribunnews
Ilustrasi nyamuk. 

TRIBUNPALU.COM - Digigit nyamuk merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada setiap orang.

Namun pernahkah Anda merasakan seseorang lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain di sekitarnya?

Orang zaman dulu kerap menyebut, sasaran empuk nyamuk adalah pemilik darah yang lebih manis.

Di balik pemikiran tersebut, ternyata terdapat penjelasan ilmiah yang melatari, kenapa seseorang sering digigit nyamuk ketimbang yang lainnya.

Ahli entomologi medis sekaligus pakar nyamuk dari University of Florida AS, Dr. Jonathan Day menyampaikan, nyamuk lebih menyukai sebagian orang bukan isapan jempol belaka.

Tale of the Nine Tailed Belum Tayang, Kim Bum Sudah Terima Tawaran Drama Baru

Data Terkini Covid-19 Dunia, Kamis 17 September 2020: Kasus Positif Corona Tembus 30 Juta

"Beberapa orang memiliki zat kimia tertentu, sehingga lebih disukai nyamuk," jelas dia, seperti dilansir Time (10/9/2014).

Menurut Day, terdapat beberapa bukti kuat sejumlah zat kimia di dalam tubuh manusia yang bisa menarik nyamuk.

Berikut beberapa alasan kenapa seseorang lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain:

1. Tingkat karbondioksida tinggi

Nyamuk mendeteksi sasaran atau mangsanya lewat karbondioksida (CO2).

Dilansir dari Healthline, setiap orang mengeluarkan CO2 ketika bernapas.

Tingkat pengeluaran CO2 akan meningkat saat tubuh banyak bergerak, seperti ketika berolahraga.

Tak heran, orang yang sedang banyak mengeluarkan CO2 cenderung lebih mudah dideteksi dan jadi sasaran nyamuk.

2. Bau tertentu

Alasan lain kenapa sering digigit nyamuk adalah kandungan senyawa tertentu di kulit manusia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved