Direktur Jenderal WHO Kritisi ''Pilihan'' antara Kesehatan Publik dan Ekonomi dalam Melawan Covid-19

Lockdown untuk menekan Covid-19 versus membuka kembali perekonomian sebagai pilihan antara kesehatan publik dan ekonomi merupakan dikotomi 'semu.'

Editor: Imam Saputro
drtedros.com via uicc.org
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

Batas waktu untuk mengikuti program yang dikenal dengan nama COVAX ini adalah Jumat hari ini.

"Vaksin pertama yang disetujui mungkin bukan yang terbaik. Ibaratnya, semakin banyak tembakan ke gawang yang kita lakukan, semakin tinggi pula kemungkinan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif," kata Tedros.

“Kami sudah pernah menghadapi berbagai tantangan dalam hal penentuan dapat diterimanya sebuah vaksin. Kami tidak bisa mengambil risiko memiliki vaksin yang efektif untuk COVID-19 tetapi ditolak orang karena dianggap tidak aman,” tambahnya.

"Tapi ujian terbesar yang kita hadapi sekarang bukanlah ujian ilmiah atau teknis. Ini adalah ujian karakter: Bisakah negara-negara di dunia bersatu dalam solidaritas untuk berbagi hasil penelitian, atau akankah nasionalisme yang salah arah justru memupuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang telah merusak dunia kita?" lanjut Tedros.

Memperingatkan bahwa Covid-19 tidak akan menjadi pandemi yang terakhir, Tedros pun mengatakan bahwa dunia harus bersiap ketika wabah berikutnya melanda.

"Belum pernah sejelas ini sebelumnya bahwa kesehatan adalah pilihan politik dan ekonomi. Dalam 20 tahun terakhir, negara-negara di dunia telah berinvestasi besar-besaran dalam mempersiapkan serangan teroris. Akan tetapi relatif sedikit negara yang mempersiapkan serangan virus, yang, sebagaimana dibuktikan oleh pandemi ini, bisa jauh lebih mematikan, mengganggu, dan merugikan,"katanya.

Pesan Tedros ini membuka webinar yang diikuti oleh 16 pakar kesehatan masyarakat dari Singapura dan seluruh dunia.

Mereka berbicara, baik secara langsung atau dalam rekaman video, melalui aplikasi Zoom.

Sumber: Channel News Asia

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved