Dugaan Pemerasan dan Pelecehan Penumpang di Bandara Soetta, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah mengantongi identitas oknum tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan seksual dan pemerasan di Terminal 3.
TRIBUNPALU.COM - Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah mengantongi identitas oknum tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan seksual dan pemerasan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara rapid test di Bandara Soekarno-Hatta yakni PT. Kimia Farma Diagnostika.
"Sejauh ini identitas E (oknum tenaga medis) ini sudah kami kantongi sekaligus alamat dan nomor telepon," kata Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/9/2020).
Pihaknya juga sudah menanyakan soal identitas E ini kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) apakah oknum tersebut sudah berstatus dokter atau belum.
Menurut Adi, korban berinisial LHI sendiri sudah bersedia untuk dimintai keterangan oleh Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta di tempat ia bekerja yakni di Bali.
"Laporan resminya LHI akan membuat laporan polisi sebagai dasar melakukan penyidikan dan penyelidikan untuk cukup bukti diberlakukan penyidikan," jelas Adi.
• Nunung Dirawat di Rumah Sakit dan Digosipkan Terkena Covid-19, Ini Kata Sule dan Keluarga
• 6 Fakta Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Saat Rapid Test di Bandara Soetta: Pelaku Belum Lulus Dokter
• Grafik Kasus Corona di DKI Jakarta dalam Satu Pekan PSBB Ketat Diterapkan oleh Anies Baswedan
Polisi Jemput Bola Korban Pelecehan
Polresta Bandara Soekarno-Hatta jemput bola melakukan penyidikan kasus pemerasan dan pelecehan seksual oleh oknum tenaga kesehatan di Terminal 3.
Diketahui, korban sekaligus penumpang di Bandara Soekarno-Hatta berinisial LHI mendapatkan perilaku pelecehan seksual dan pemerasan yang dilakukan oknum nakes saat melakukan rapid test.
Menurut Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan pihak Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah berangkat ke Denpasar, Bali untuk memintai keterangan korban, LHI.
Sebab, LHI sendiri bekerja dan berdomisili di pulau dewata saat ini.
"Dirinya khawatir untuk ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta sehingga jemput bola ke sana guna kepentingan penyidikan dan penyelidikan dan percepatan dari penanganan peristiwa ini," kata Adi saat dijumpai di kantornya, Senin (21/9/2020).
Ia mengatakan hingga saat ini dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak Airport Operation Control Center (AOCC) dan pihak penyelenggara rapid test di Bandara Soekarno-Hatta yakni PT Kimia Farma.
Koordinasi dimaksudkan untuk melengkapi data dan mengungkap kasus pelecehan seksual dan pemerasan oknum nakes dari PT Kimia Farma di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami sudah berkoordinasi dengan AOCC terkait CCTV, untuk menentukan titik terang apakah yang disampaikan LHI ini benar apa enggak," ujar Adi.