Guru Besar UI Akmal Taher Mundur dari Satgas Covid-19, Kecewa Tracing dan Testing Tak Diutamakan

Sebelum bertugas di Satgas Penanganan Covid-19, Akmal juga bergabung dengan tim pemerintah sebagai anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan

KOMPAS.COM/Istimewa
Nancy Indriati (Head of Strategy, Business Development and Legal HiLo), Diah S. Saminarsih (Pendiri Center for Indonesia?s Development Initiatives (CISDI) & Staf Khusus Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bidang Peningkatan Kemitraan dan SDGs), Anindita Sitepu (Ketua FYI dan Direktur Program CISDI), Prof. dr. Akmal Taher (Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Peningkatan Pelayanan/Salah satu dewan juri Seeds for Change)() 

TRIBUNPALU.COM - Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus dokter spesialis urologi Akmal Taher mengungkapkan alasan pengunduran dirinya sebagai Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Dia mengonfirmasi bahwa belum maksimalnya proses tracing dan testing Covid-19 membuatnya merasa tidak dapat melanjutkan tugas sebagai bagian tim Satgas.

"Ya benar (kecewa kondisi tracing dan testing). Artinya, saya membayangkan itu yang mendapat prioritas betul ya. Testing dan tracing ya terutama," ujar Akmal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2020) malam. 

"Saya lihat arahnya saat ini, sekarang ini, testing dan tracing belum menjadi strategi utama. Sementara itu, kalau saya berpendapat semestinya itu menjadi strategi utama," kata dia.

Akmal menilai, untuk menangani Covid-19 di Indonesia tak cukup hanya dengan pencegahan.

Unggah Video Momen Bersama-sama, Hotman Paris Saling Lempar Pujian dengan Prabowo Subianto

Ada Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter di Selatan Jawa, BMKG: Jadikan Acuan dalam Upaya Mitigasi

Langkah mencegah penularan lewat perilaku 3 M atau memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun memang sudah seharusnya menjadi kewajiban.

"Tapi itu saja tidak cukup. Sebab apa, sebab kita mesti dapatkan pasien positif-nya supaya kita bisa isolasi dia agar tak terjadi penularan," ucap Akmal.

"Sekarang malah yang kurang itu mendapatkan yang positif-positif dan ada di masyarakat. Kita mesti cari. Harus aktif dicari," kata dia.

Akmal pun mengaku tidak bisa secara detail menggambarkan situasi penanganan Covid-19 oleh pemerintah.

Hanya saja, dia menekankan agar perkembangan tracing dan testing senantiasa dikejar.

"Jadi ya memang perkembangannya mesti agak cepat ya mengejarnya. Karena kalau kita cukup lama, kita tidak dapat cukup banyak (pasien positif)," ujar Akmal.

"Padahal kita harus isolasi dan memutus rantai penularan. Saya tidak bisa detailkan tapi situasi dan kondisinya barangkali lebih baik saya kerjakan itu di luar sambil saya kembali mengajar," kata Akmal.

Meski demikian, Akmal mengaku siap membantu Satgas Penanganan Covid-19 tetapi tidak menjalankan program Satgas. 

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo membenarkan pengunduran diri Akmal Taher dari posisi Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Doni menjelaskan alasan pengunduran diri Akmal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved