Sempat Pamit Berburu Tanaman Janda Bolong, Seorang Warga Aceh Timur Diduga Hilang di Hutan

Abubakar diduga tersesat di hutan Simpang Jernih, Aceh Timur setelah tak diketahui keberadaannya sejak Jumat (2/10/2020) lalu.

Kompas TV
Tanaman hias monstera atau janda bolong. 

TRIBUNPALU.COM – Seorang pria bernama Abubakar dinyatakan hilang setelah tak diketahui keberadaannya sejak Jumat (2/10/2020) lalu.

Diduga, ia tersesat di hutan Simpang Jernih, Aceh Timur.

Abubakar merupakan warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.

Pria berusia 40 tahun itu terakhir diketahui menggembalakan kerbaunya.

Ia kemudian pamit hendak mencari tanaman janda bolong, hingga sampai artikel ini ditulis belum diketahui keberadaannya.

Diketahui, tanaman janda bolong saat ini sedang ngetren, termasuk di kalangan pencinta tanaman di Aceh.

Harga tanaman itu pun mencapai puluhan juta rupiah.

Menghilang Pasca-Tes Swab, Ayu Ting Ting Digosipkan Positif Covid-19, Apa Kata ART dan Ivan Gunawan?

Sebelum Umumkan Positif Covid-19, Donald Trump Ternyata Sempat Rahasiakan Hasil Tesnya

Dugaan hilangnya Abubakar disampaikan Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, kepada Serambinews.com, Minggu (4/10/2020).

“Usai sarapan Jumat pagi korban minta izin kepada dua temannya (Adik iparnya) untuk memindahkan kerbau, sambil mencari bunga janda bolong di kawasan hutan."

"Tapi usai Salat Jumat, korban tak kunjung kembali. Biasanya pukul 11.00 korban sudah kembali untuk shalat, tapi hingga usai shalat Jumat hari itu, korban tak kunjung kembali diduga tersesat,” kata Rahmadsyah.

Berhubung hingga seusai Jumat korban tak kembali ke rumah, baru kemudian adik iparnya berusaha mencari ke lokasi pengembalaan kerbau.

Namun hanya kerbau yang ditemukan di lokasi, sedangkan korban tidak ditemukan.

RUU Cipta Kerja akan Disahkan, DPR Disebut Bukan Wakil Rakyat, Melainkan Wakil Pengusaha

Ilustrasi orang hilang
Ilustrasi orang hilang (Newsfirst.ik)

Didampingi Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Ade Candra SH, Rahmadsyah mengatakan saat ini masyarakat Simpang Jernih sedang mengikut tren mencari tanaman janda bolong.

Mereka tergiur dengan harga jual tanaman itu ini mencapai puluhan juta rupiah .

“Jadi saat ini warga Simpang Jernih, banyak tergiur mencarinya (bunga Janda Bolong) karena harganya mahal. Sama seperti saat ngetren batu giok, dan kayu alim,” ungkap Rahmadsyah.

Sebagian warga Simpang Jernih selama ini, jelas Rahmad, sudah ada yang menemukan bunga sejenis bunga janda bolong di kawasan hutan dan dijual dengan harga bervariasi.

Penjual Tanaman Hias Ungkap Faktor Pemicu Meroketnya Janda Bolong: Faktor Gengsi Ini Berperan

Gelar Pesta Pernikahan yang Abai Protokol Kesehatan, Kasat Intel Ini Dicopot dari Jabatan

Sebelumnya diberitakan, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, dilaporkan hilang di hutan saat pergi mengembala kerbaunya.

ILUSTRASI hutan - Nekat Mudik Jalan Kaki dari Malaysia, 3 TKI Tersesat di Hutan dan Belum Ditemukan Sejak April
ILUSTRASI hutan - Nekat Mudik Jalan Kaki dari Malaysia, 3 TKI Tersesat di Hutan dan Belum Ditemukan Sejak April (PEXELS.COM/eberhard grossgastei)

Korban hilang di kawasan hutan Dusun Pulo Minta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih.

Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, mengatakan, Keuchik Gampong Batu Sumbang, Wahidin (40) telah melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.

Menurut informasi dari Wahidin, korban hilang sejak Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Korban pergi mengembala kerbau pada Jumat ke kawasan hutan Pulo Munte, namun korban tak kunjung pulang ke rumahnya,” ungkap Rahmadsyah.

Nasib Pekerja Jika RUU Cipta Kerja Disahkan: Kontrak Kerja Bisa Seumur Hidup, Perlindungan Menurun

Sebab PKS dan Demokrat Tolak RUU Cipta Kerja: Tak Ada Urgensi, Berpotensi Merusak Lingkungan Hidup

Kronologi awal

Seperti diberitakan sebelumnya, Abubakar (40) warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, dinyatakan hilang di hutan saat mengembala kerbaunya Jumat (2/10/2020).

Ternyata, korban sempat minta izin kepada dua teman yang ikut bersamanya saat itu.

Korban minta izin kepada kedua temannya untuk pergi mengembala kerbaunya.

Kedua saksi atau teman korban, menceritakan hal itu, kepada Wahidin Keuchik Gampong Batu Sumbang.

"Kedua saksi ikut bersama korban saat itu, sebelum korban hilang," ungkap Rahmadsyah Camat Simpang Jernih, kepada Serambinews.com, mengutip keterangan Wahidin, saat melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.

Berdasarkan keterangan kedua saksi, jelas Rahmad, korban hilang saat sedang mengikat kerbau untuk diberi makan di kawasan hutan.

"Sebelum hilang, korban sempat meminta izin kepada kedua saksi tersebut untuk melihat kerbaunya.

Namun korban tak kunjung kembali setelah mengikat kerbaunya, sehingga kedua saksi pun mengecek ke tempat korban mengikat kerbau. Tapi korban tak ditemukan di tempat korban mengikat kerbaunya," jelas Rahmad.

Kemudian, kedua saksi tersebut mencoba mencari korban hingga pukul 18.30 WIB Jumat sore.

Tapi korban tak juga ditemukan, sehingga kedua saksi kembali ke rumahnya di Desa Batu Sumbang karena hari sudah gelap.

Keesokkan harinya, Sabtu (3/10/2020) korban juga tak kunjung kembali ke rumahnya.

Kedua saksi pun melaporkan kejadian itu, ke keuchik Desa Batu Sumbang Wahidin, dan menjelaskan kronologis kejadiannya.

Kemudian Keuchik Wahidin membuat laporan ke Mapolsek Simpang Jernih.

Kemudian Polsek memerintahkan warga secara bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban.(Seni Hendri)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Pengembala Kerbau Diduga Hilang Saat Mencari Janda Bolong di Hutan Simpang Jernih Aceh Timur"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved