4 Kepala Daerah yang Temui Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Ada Sri Sultan HB X hingga Ridwan Kamil
Di tengah aksi, beberapa kepala daerah tampak menemui para pendemo dalam aksi penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di beberapa daerah.
TRIBUNPALU.COM - Aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah di Indonesia beberapa hari terakhir.
Puncaknya pada Kamis 8 Oktober 2020, demo besar-besaran terjadi.
Di tengah aksi, beberapa kepala daerah tampak menemui para pendemo dalam aksi penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di beberapa daerah.
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Seperti apa sikap mereka saat temui para demonstran?
Berikut informasinya dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Sri Sultan Hamengku Buwono X

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ambil sikap saat aksi massa penolakan UU Cipta Kerja di Yogyakarta.
Gubernur mengajak perwakilan massa yang merupakan dari buruh untuk berdialog bersama pada Kamis (8/10/2020).
Dilansir dari TribunJogja.com, pertemuan para buruh dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, serta Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti tersebut berlangung tertutup di dalam Bangsal Kepatihan.
Sementara itu perwakilan MPBI DIY, Irsyad Ade Irawan mengatakan seluruh massa dari kalangan MPBI telah memutuskan mundur begitu Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima audiensinya.
Irsyad Ade mengatakan sesuai dialog disebutkan, Sri Sultan telah menyetujui dan memfasilitasi permintaan para buruh.
Sehingga buruh pun menarik diri dari aksi.
Permintaan para buruh tersebut berupa desakan agar Ngarso Dalem berkirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo dan DPR RI supaya segera mencabut Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang kini telah disahkan menjadi Undang-undang.
"Kami pastikan massa MPBI sudah mundur dari konsentrasi massa karena tuntutan kami kepada pemerintah DIY telah direspon oleh Gubernur DIY," katanya.
2. Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak juga berdialog bersama di tengah-tengah aksi massa penolakan UU Cipta Kerja, di Bundaran HI, Kamis (8/10/2020).
Dilansir dari Kompas.com, kehadiran Anies langsung disambut antusias oleh para demonstran.
Kala itu Anies datang bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Anies pun mempersilahkan para massa untuk menyampaikan pendapatnya.
Anies juga sempat mendengarkan keluhan dari buruh yang menjadi massa aksi tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.
Salepas buruh menyampaikan pendapatnya, massa mulai merapat.
Mereka menyanyikan lagu "Bagimu Negeri" mengiringi kepergian Anies, Kapolda dan Pangdam.
Mereka diminta untuk membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.
3. Ridwan Kamil

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Gubernur Jawa Barat juga turut hadir menemui para massa aksi.
Ridwan Kamil pun mendengar pendapat dari para buruh.
Dari situ dirinya pun memutuskan akan mengirimkan surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR, lantaran berisi aspirasi rakyat.
Juga sebagai tindak lanjut aksi buruh yang berdemo di tengah hujan di halaman Gedung Sate, Kamis (8/10/2020).
Surat itu berisi permintaan kepada Presiden untuk menerbitkan perppu.
"Kedua, meminta Presiden untuk minimal menerbitkan perppu karena proses UU ini masih ada 30 hari untuk direvisi oleh tanda tangan Presiden," kata dia.
Di hadapan pengunjuk rasa, Ridwan Kamil menyampaikan telah mendengar aspirasi para buruh mulai dari pasal-pasal omnibus law, masalah cuti, izin TKA, outsourcing, upah, dan lain sebagainya.
4. Ganjar Pranowo

Diberitakan TribunJateng sebelumnya, aksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menemui aksi massa penolakan UU Cipta kerja menjadi viral di sosial media.
Video itu diunggah oleh akun sejumlah netizen dan dibagikan ulang oleh akun Twitter @habibthink pada kamis (8/10/2020).
Tampak Ganjar mendatangi massa yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, di mana merupakan sejumlah anak SMK.
Ganjar pun mengatakan soal asal sekolah anak tersebut, dan adakah seseorang yang mengajak mereka turun ke jalan untuk berdemo.
Kemudian Ganjar bertanya soal perihal tujuan mereka melakukan aksi massa.
"Tadi demo apa?" tanya Ganjar.
"Demo, apa ya tadi namanya, pokokmen (pokoknya) tentang RUU lah pak," jawab anak SMK itu polos.
"Kamu ngerti yang didemo apa?" tanya Ganjar lagi.
"Nggak tahu," timpal anak SMK tersebut.
"Kok berangkat ke demo yang ngajak siapa?," tanya Ganjar lagi.
"Habis UTS itukan gabut Pak ngga tahu mau ngapain, terus melipir keliling gitu, lha delalahe" jawab remaja lain.
Ganjar kemudian berpindah ke dalam kantor dan menanyai remaja lain yang ditangkap.
Ia juga meminta ajudannya untuk mencatat nomor-nomor anak SMK yang tertangkap.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribunjogja.com/Miftahul Huda) (Kompas.comMuhammad Isa Bustomi/Dendi Ramdhani) (Tribunjateng.com/Like Adelia)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sikap 4 Gubernur Temui Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Dialog Tertutup hingga Nyanyian Bagimu Negeri