Dosen di Makassar Diduga Dianiaya Polisi hingga Babak Belur karena Dikira Pendemo: Saya Mau Print
Seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial AM (27) mengaku menjadi korban salah tangkap polisi.
Selain itu, dia juga menyebut aparat tidak mematuhi Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian.
"Korban ini sama sekali tidak terlibat dalam massa aksi tanggal 8 Oktober itu. Ini sangat kejam, bahkan korban tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan verbal yang dialami yang perkataan sangat tidak wajar dilontarkan aparat kepolisian," kata Syamsumarlin.
Kompas.com telah mencoba mengonfirmasi pihak Polda Sulsel terkait dugaan salah tangkap tersebut.
Namun Kepala Bidang Humas Polda Sulsel belum merespons pertanyaan yang diajukan wartawan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo belum membalas pesan singkat yang dikirim oleh wartawan Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikira Pedemo, Dosen di Makassar Diduga Dianiaya Polisi hingga Babak Belur",
Penulis : Kontributor Makassar, Himawan
Editor : Abba Gabrillin