Doa PM Palestina Jika Donald Trump Menang Pemilu AS 2020: Tuhan, Tolong Kami dan Seluruh Dunia

Menurut PM Palestina, jika Donald Trump menang di Pemilu AS 2020, itu akan menjadi bencana bagi rakyatnya dan seluruh dunia.

Sky News via TribunJogja.com
Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Shtayyeh. 

TRIBUNPALU.COM - Negeri adidaya, Amerika Serikat, akan menggelar Pemilihan Presiden pada 3 November 2020 mendatang.

Dalam Pemilu AS 2020 tersebut, Donald Trump mencalonkan diri dan akan melawan rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Pemilu AS 2020 menjadi sorotan dunia internasional, tak terkecuali bagi Palestina.

Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh pun buka suara mengenai Pemilu AS 2020, terutama jika Donald Trump menang dalam kontestasi tersebut.

Menurut PM Palestina, kemenangan Trump akan menjadi bencana bagi rakyatnya dan seluruh dunia.

Baca juga: Indonesia Bakal Butuh 7 Tahun untuk Vaksinasi Jika Cuma Andalkan Vaksin Covid-19 dari Luar Negeri

Baca juga: Peta Sebaran Virus Corona di Indonesia 14 Oktober: DKI Jakarta Catat 90.266 Kasus Konfirmasi Positif

Baca juga: Menangis Saat Berpidato, Kim Jong Un Diduga Takut Dilengserkan oleh Rakyatnya Sendiri

Mengutip Al Jazeera, komentar tersebut dibuat pada saat pertemuan PM Palestina dengan legislator Eropa pada Selasa, (13/10/2020).

Shtayyeh mengatakan, dalam empat tahun pemerintahan Trump, dia mengklaim Palestina mengalami kerugian.

"Jika kita akan hidup empat tahun lagi dengan Trump, Tuhan tolong kami, Tuhan membantu Anda dan membantu seluruh dunia," kata PM Palestina tersebut.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di Ramallah, Tepi Barat pada 13 April 2020

Komentar ini dia sampaikan dalam pidato di Parlemen Eropa yang digelar secara virtual.

Selain di kesempatan tersebut, PM Palestina juga mengunggah komentar ini dalam halaman Facebook miliknya.

"Jika beberapa hal berubah di Amerika Serikat, saya pikir ini akan mencerminkan dirinya (Trump) secara langsung dalam hubungan Palestina-Israel," kata Shtayyeh.

Dia menambahkan, kemenangan Donald Trump atau perubahan yang akan dibawa dalam masa kepemimpinan Trump juga dapat mempengaruhi hubungan bilateral Palestina-Amerika.

Baca juga: Kampanye di Florida, Trump Mengaku Kebal Covid-19 dan Minta Pendukungnya Jangan Takut Keluar Rumah

Baca juga: Presiden AS Donald Trump Mengklaim Dirinya Kini Kebal dari Covid-19

Baca juga: Positif Covid-19, Presiden AS Donald Trump: Itu Adalah Berkah dari Tuhan

Baca juga: Menlu RI Sebut 34 Negara Tolak Rencana Aneksasi Israel terhadap Wilayah Tepi Barat Palestina

Baca juga: Tiga Poin Pidato Joko Widodo di Sidang Umum PBB: Termasuk Soal Palestina yang Belum Merdeka

Donald Trump dan konflik Israel-Palestina

Lebih jauh, komentar PM Palestina menunjukkan rasa putus asa dari Palestina setelah serangkaian langkah kontroversial Washington.

Termasuk pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada akhir 2017 lalu.

Para pemimpin Palestina memandang Yerusalem Timur yang diduduki sebagai Ibu Kota Negara di masa depan pada saat itu mengatakan, AS tak lagi menjadi pihak ketiga yang jujur dalam negosiasi.

Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Setelah itu, AS menutup kantor misi Organisasi Pembebasan Palestina di Washington sebagai respon atas penolakan Otoritas Palestina untuk mengadakan pembicaraan dengan Israel yang dipimpin oleh AS.

Beberapa bulan lalu, Donald Trump juga memotong bantuan AS untuk Palestina senilai ratusan juta dolar.

Awal tahun ini, Donald Trump juga mengeluarkan 'Rencana Timur Tengah' yang langsung ditolak Palestina karena dinilai terlalu menguntungkan bagi sekutu setia AS, Israel.

Baru-baru ini, pemerintahan Donald Trump bergerak untuk mendamaikan dua negara Teluk Arab, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

AS menjadi penengah agar normalisasi hubungan diplomatik dua negara tersebut agar negara-negara Arab lainnya mengikuti langkah tersebut.

Kesepakatan yang disahkan pada Agustus kemarin dikecam oleh Palestina sebagai pengkhianatan besar oleh negara-negara Arab.

Sebab, menurut Palestina langkah tersebut semakin merusak upaya mereka untuk mencapai penentuan nasib sendiri.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jika Trump Menang Pemilu AS 2020, PM Palestina: Tuhan Tolong Kami dan Seluruh Dunia

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved