Tak Hanya Nama Jalan, UEA Juga akan Bangun Masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi
Putra Mahkota Abu Dhabi yakni Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan juga berencana membangun Masjid Presiden Joko Widodo.
TRIBUNPALU.COM - Nama Presiden Joko Widodo baru saja diresmikan sebagai nama jalan di Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Namun rupanya ini bukanlah satu-satunya bentuk penghargaan dari pemerintah UEA kepada Indonesia.
Sebab, Putra Mahkota Abu Dhabi yakni Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan juga berencana membangun Masjid Presiden Joko Widodo.
Baca juga: UEA Resmikan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi: Penghargaan dan Kehormatan untuk Indonesia
Hal itu disampaikan oleh KBRI Abu Dhabi, Selasa (20/10/2020).
"Tidak hanya diabadikan sebagai nama jalan, kita semua kelak akan menjadi saksi berdirinya 'Masjid Presiden Joko Widodo', yang akan dibangun di kawasan Embassy Area, Abu Dhabi." tulis @kbriabudhabi.
Dikutip dari Media Resmi Pemerintah Abu Dhabi, masjid tersebut akan dibangun di kawasan diplomatik atau Diplomatic Area.
"Mohamed bin Zayed telah memberikan perintah untuk:
1. membangun masjid di Diplomatic Area yang kemudian (masjid tersebut) diberi nama Presiden Joko Widodo
2. mengganti nama Jalan Al Ma'arid, salah satu jalan utama di Abu Dhabi, menjadi nama Presiden Joko Widodo." tulis Kantor Berita Abu Dhabi.
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Minta Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru
Baca juga: Berhasil Rombak Abu Dhabi jadi Alasan Jokowi Gandeng Putra Mahkota MBZ Bangun Ibu Kota Baru
Lebih lanjut, dipaparkan bahwa peresmian jalan dan pembangunan masjid Presiden Joko Widodo merupakan bentuk pengakuan sekaligus penghormatan atas hubungan dekat yang dijalin Indonesia dan UEA.
Presiden Jokowi juga dinilai telah berperan dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.
Peresmian Jalan Presiden Joko Widodo
Sementara itu, peresmian Jalan Presiden Joko Widodo digelar pada Senin (19/10/2020) pukul 16.45 waktu setempat.
Jalan Presiden Joko Widodo (President Joko Widodo Street atau شارع الرئيس جوكو ويدودو) diresmikan oleh Sheikh Khaled bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Upacara tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk UEA dan Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi.
Nampak hadir pula, sejumlah pejabat dari Kementerian Luar Negeri UEA dan Abu Dhabi Municipality.
Baca juga: 5 Fakta Hadiah Masjid dari Pangeran Abu Dhabi kepada Joko Widodo, Tanda Persahabatan UEA dan RI
Baca juga: Profil Sheikh Mohamed, Putra Mahkota Abu Dhabi yang Beri Jokowi Hadiah Berupa Masjid di Solo
Dikatakan, Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan Embassy/Diplomatic Area, kawasan di mana sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik berada.
Sebelumnya, jalan tersebut memiliki nama Al Ma’arid Street yang memiliki arti 'pameran atau ekshibisi' yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.
Adapun Presiden Jokowi bukanlah satu-satunya tokoh Indonesia yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri.
Diketahui, terdapat Jalan Soekarno di Rabat, Maroko dan Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, Belanda.
Baca juga: Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Fraksi PKS: Ambyar, Hampir Semua Sektor Alami Penurunan
Baca juga: Satu Tahun Kepemerintahan Jokowi-Maruf Amin, DPR: Pemerintah Tak Berhasil Capai Target Ekonomi
Presiden Jokowi: Penghargaan dan Kehormatan untuk Indonesia
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menilai penamaan jalan tersebut merupakan sebuah bentuk penghargaan dan kehormatan bagi Indonesia.
Ia menuturkan, hal ini juga sekaligus menggambarkan eratnya hubungan antara Indonesia dan UEA.
"Ini tentu sebentuk penghargaan dan kehormatan. Bukan untuk saya pribadi semata-mata, tetapi untuk Indonesia." paparnya.
Melalui akun Instagram resminya, Jokowi juga menyampaikan harapan agar hubungan kedua negara dapat terjalin semakin kuat dan memberikan manfaat untuk rakyat UEA maupun Indonesia.
"Di balik penamaan jalan itu, tersimpan harapan semoga hubungan kedua negara semakin kokoh, saling menguatkan, dan bermanfaat bagi rakyat Uni Emirat Arab dan Indonesia." pungkasnya.
(TribunPalu.com/Clarissa)