Al Qaeda Keluarkan Ancaman untuk Presiden Perancis Emmanuel Macron

Al Qaeda juga mengancam Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait pernyataannya soal agama Islam dan kartun Nabi Muhammad.

Instagram/emmanuelmacron
Presiden Perancis Emmanuel Macron. 

Organisasi militan Islam tersebut juga mengancam untuk membalas dendam terhadap pernyataan Emmanuel Macron.

AQMI juga mendeskripsikan Emmanuel Macron sebagai sosok yang "masih muda dan tidak berpengalaman, dengan otak yang kecil" serta mengatakan bahwa "Presiden Perancis ngotot untuk menghina Nabi."

KLARIFIKASI PRESIDEN PERANCIS EMMANUEL MACRON

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia dapat memahami kemarahan umat Muslim yang dikejutkan oleh kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Namun dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, dia menegaskan dia tidak pernah bisa menerima pembenaran atas tindakan kekerasan.

Macron mengatakan posisinya telah disalahpahami: bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun, yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.

"Perancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah. Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Perancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Al Jazeera.

Pernyataan itu disampaikan setelah serangan mematikan di sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang; insiden serangan ketiga yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal dalam satu bulan terakhir.

Selain itu, Perancis juga mengalami sejumlah boikot dari negara-negara Islam.

Baca juga: Pesan SBY untuk Presiden Prancis Macron: Semoga Anda Bisa Menjadi Pemimpin yang Lebih Bijaksana

Baca juga: Pernyataan Presiden Prancis Tuai Kecaman dari Presiden Jokowi, Berikut Pernyataan Lengkapnya

Baca juga: Serangan Teror di Notre-Dame Basilica Nice, Prancis, Tuai Kecaman dari Para Pemimpin Dunia

Macron mengatakan, dia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara Muslim karena orang-orang telah salah memahami bahwa dia mendukung kartun itu, atau bahwa kartun itu dibuat oleh pemerintah Perancis.

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi Anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut.

"Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan dengan mengatasnamakan membela agama, mereka membunuh, mereka membantai... saat ini ada kekerasan yang dilakukan oleh gerakan dan individu ekstremis yang mengatasnamakan Islam."

Emmanuel Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Perancis yang diserukan di tengah kemarahan negara Islam itu "tidak dapat diterima."

Konteks dari pernyataan Macron

Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Perancis itu sehari sebelumnya.

Perancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved