Perkembangan Pandemi Covid-19:Total Infeksi di Dunia Capai 50 Juta Kasus, di AS Ada 10 Juta Kasus
Berikut perkembangan terbaru kasus Covid-19 di seluruh dunia per Senin 9 November 2020,Covid-19 telah menginfeksi 50,882,608 orang di dunia.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
"Ipsos menyatakan orang Indonesia adalah warga yang paling optimis di Asean dalam hal menaklukan pandemi," kata Reisa dalam siaran Youtube FMB9 yang dikutip Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Menurut Reisa, optimistis ini juga berdasarkan fakta upaya 3T atau tracing, testing dan treatment yang dilakukan pemerintah Indonesia semakin membaik.
Baca juga: Bela Maybank di Kasus Raibnya Duit Rp 20 Miliar, Hotman Paris: Kasus Ini Tidak Sesimpel yang Diduga
Begitu pula dengan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak yang juga semakin membaik setiap harinya.
"Laporan pemantauan dari Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakasi masker dan menjaga jarak pada saat liburan atau akhir pekan panjang kemarin," ujar dia.
Namun, Reisa menyayangkan masyarakat Indonesia tidak membarengi penerapan 3M. Padahal, apabila dilakukan bersamaan 3M bisa menekan angka penularan sampai dengan 0 persen.
Sementara faktor penumbuh optimistis lainnya, lanjut Reisa adalah, upaya penyediaan vaksin baik dari dalam ataupun luar negeri.
"Ipsos menjelaskan bahwa semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin. Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri," ungkapnya.
"Ada yang kerja sama dan ada yang bekerja sama dengan negara lain dalam rangka kerja sama global dan multilateral," ucap Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: Update WNI Covid-19 di Luar Negeri, Senin 9 November 2020: Total Kasus Positif Capai 1.795 Orang
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto juga mengatakan, Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menangani pandemi Covid-19 secara berimbang dengan kontraksi ekonomi yang menjadi dampaknya.
Bahkan, Indonesia termasuk dalam lima besar jajaran negara yang mampu secara seimbang mengatasi dua persoalan itu.
"Indonesia ini kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dibanding negara lain. Kita termausk top lima negara yang bisa menangani secara berimbang antara Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi," ujar Airlangga dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Senin (12/10/2020).
Hal ini, salah satunya dipengaruhi angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dengan case fatality rate di bawah empat persen.
Dirinya berharap, nantinya pertumbuhan ekonomi minimal berada di angka nol atau netral.
"Kita harap minimal masuk tren positif atau kurva seperti huruf V. Ujungnya antara minus 1 sampai (minus) 0,6 . Minimal target kita netral. Netral itu restart atau nol," ungkap Airlangga.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas: Orang Indonesia Paling Optimistis di ASEAN dalam Menghadapi Covid-19",
(TribunPalu.com)