Pangdam Jaya Dikritik karena Copot Spanduk Rizieq Shihab: Yang Mengkritik Itu Tidak Tahu Ceritanya
Pencopotan spanduk Rizieq Shihab di sejumlah titik di DKI Jakarta dikritik sebagian pihak karena dianggap tak sesuai dengan tugas pokok TNI.
TRIBUNPALU.COM - Langkah Kodam Jaya yang menurunkan spanduk dan baliho Rizieq Shihab di sejumlah titik di DKI Jakarta dikritik sebagian pihak karena dianggap tak sesuai dengan tugas pokok TNI.
Menyikapi hal itu, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengungkapkan bahwa kritikan yang diberikan kepada jajarannya masih lebih sedikit dibanding dukungan masyarakat.
“Nah kritikan itu paling sedikit, yang dukungnya banyak, dukungnya lebih banyak. Yang mengkritik itu tidak tahu perjalanannya, ceritanya, bagaimana penurunan baliho,” tegas Dudung, di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Positif Covid-19, saat Ini Jalani Perawatan di RSPAD
Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Dunia Semakin Meningkat
Baca juga: Jokowi Perintahkan Kapolri hingga Satgas di Daerah untuk Beri Perhatian Khusus pada Pilkada 2020
Baca juga: Sebut Habib Rizieq Shihab Punya Tim Sendiri untuk Lakukan Swab Test, FPI: Pemerintah Tak Perlu Repot
Baca juga: Sejumlah Baliho Rizieq Shihab Dicopot, Akankah FPI Tempuh Jalur Hukum?Ini Penjelasan Kuasa Hukum FPI
Dudung menceritakan upaya penurunan spanduk dan baliho tersebut sudah berjalan selama dua bulan yang dilakukan secara bersama-sama oleh Satpol PP, maupun TNI-Polri.
Namun, upaya itu ternyata mendapat hadangan dari Front Pembela Islam (FPI) dan memasang kembali spanduk dan baliho yang telah dicopot.
Sehingga terpaksa diambil tindakan tegas oleh aparat.
“Lah emang dia siapa? Dia ini siapa? Organisasi apa? Kok pemerintah yang jelas-jelas, Satpol PP kok? Pemerintah itu jelas organisasinya, struktur sudah jelas, kok bisa takut sama mereka, mereka itu siapa?,” tanya Dudung.

Menurut Dudung, apa yang dilakukan aparat TNI tersebut dianggap sudah sesuai demi memberi rasa aman bagi masyarakat.
Apalagi negara harus hadir untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat tanpa adanya intimidasi dari pihak-pihak tertentu yang ingin menerapkan aturan sendiri.
“Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan yang membuat aturan-aturan dia sendiri. Ini negara hukum harus ada ketetapan hukum yang benar,” kata Dudung. (jhs)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dikritik Copot Spanduk Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Yang Dukung Lebih Banyak