UMKM Didorong Masuk ke Penjualan Online Di Masa Pandemi dan Era Kekinian
Situasi pandemi, dan keterbatasan akibatnya, mau tidak mau menuntut UMKM melakukan inovasi untuk bertahan. Termasuk terjun di industri digital.
TRIBUNPALU.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul) kembali menggelar webinar secara daring.
Kali ini memasuki series ke 13, yang mengangkat tema 'Pemberdayaan UMKM, Produktif di Masa Pandemi', Kamis (26/11/2020) via zoom meeting, dan disiarkan langsung di kanal YouTube Tribun Kaltim Official.
Usaha mikro, kecil, dan menengah menjadi sektor yang paling banyak disorot di masa pandemi virus corona (Covid-19).
"Sangat relevan dengan kondisi saat ini dimana tahun 2020 merupakan tahun yang berat untuk kita semua," ujar Kepala SKK Migas Kalsul, Syaifudin dalam sambutannya.
Syaifudin menjelaskan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada seluruh sektor.
Tak terkecuali UMKM. Di tengah zaman resesi ekonomi, pemerintah menyoroti eksistensi UMKM.
Keputusan pemerintah mendorong UMKM sebagai penolong ekonomi, tak lepas dari adanya kontribusi di masa lampau.
Kilas balik krisis ekonomi 1998, UMKM saat itu menjadi pahlawan karena mampu meningkatkan nilai ekspor hingga 350 persen.
"Keberadaan UMKM harus dijaga dan didampingi bersama, oleh seluruh stekholder," ungkapnya.
Sementara itu, sebelum terjadi pandemi. Kontribusi UMKM 2019 sudah mencapai 60,34 persen terhadap PDB Nasional, 14,17 persen terhadap nilai ekspor, dan 58,18 persen terhadap nilai investasi. Sehingga membuka peluang tenaga kerja yang besar.
Situasi pandemi, dan keterbatasan akibatnya, mau tidak mau menuntut UMKM melakukan inovasi untuk bertahan. Termasuk terjun di industri digital.
"Sebuah keniscayaan untuk masuk ke era digital. Penjualan UMKM dilakukan secara online. Tidak hanya mengandalkan penjualan offline. Dimana online, jangkauan pasarnya semakin luas," tukasnya. (Tribunkaltim.co/Heriani)