Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Melonjak, Luhut Binsar: Jangan Ada Kerumunan dengan Alasan Apa Pun

"Saya ingin kita semua bersepakat, jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun, untuk beberapa waktu ke depan," tegasnya.

Humas Kemenko Maritim dan Investasi
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan pers saat Coffee Morning di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (25/2/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meminta agar tidak ada lagi masyarakat berkumpul dalam jumlah besar.

Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya angka kasus infeksi virus corona Covid-19 di Tanah Air, khususnya pada dua provinsi, DKI Jakarta dan Bali.

Dikutip dari maritim.go.id, Luhut menyampaikan keinginannya tidak ada terjadi kerumunan lagi, Senin (30/11/2020).

"Saya ingin kita semua bersepakat, jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun, untuk beberapa waktu ke depan," tegasnya.

Hal ini disampaikannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Virtual Penanganan Covid19 di DKI Jakarta dan Bali di Kantor Kemenko Marves, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Anies Baswedan Positif Covid-19: Jalani Isolasi Mandiri, Unit Kantor Gubernur DKI Jakarta Ditutup

Baca juga: IDI Minta Minta Pemerintah Tiadakan Libur Akhir Tahun untuk Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

Baca juga: Positif Covid-19, Anies Baswedan Minta Orang yang Pernah Bertemu dengannya untuk Segera Swab Test

Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19, Kondisinya Baik dan Tanpa Gejala
Menko Luhut mengingatkan Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan untuk mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah.

“Jangan sampai ada orang meninggal karena kelalaian kita untuk mengecek ketersediaan obat sehingga obat habis,” ucapnya.

Luhut meminta kepada Pemerintah Daerah Bali untuk menambah fasilitas isolasi yang terpusat, khususnya di Tabanan.

“Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,” tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ist)

Gubernur DKI Jakarta yang hadir pada rakor ini, menjelaskan ada kenaikan kasus positif corona pada klaster keluarga.

Kenaikan ini akibat dua minggu pasca libur panjang pada tanggal 28 Oktober sampai 1 November.

“Dan setelah kita lakukan pelacakan dan penelusuran mayoritas Keluarga ini bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung dan beberapa tempat di Jawa Timur,” jelas Anies.

Berbeda dengan DKI Jakarta, kenaikan angka kasus corona di Bali usai Pemilihan Kepala Daerah.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan Pilkada penyumbang terbesar kenaikan kasus positif corona ini.

"Jadi di kami, Pilkada penyumbang kasus terkonfirmasi positif terbesar. Dari KPPS banyak ditemukan kasus positif. Lalu kami lakukan tracing lebih luas,” tutur Indra.

Diketahui, kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 naik menjadi 8.598 kasus dari 5.168 kasus pada periode 28 Oktober – 3 November 2020.

Sementara itu, di Bali kasus terkonfirmasi positif naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved