Pasien Covid-19 dapat Memilih pada Pilkada 2020, Dokter Tirta: Mbok Uwis Suruh Istirahat Aja
Influencer Dokter Tirta Mandira Hudhi menyoroti kebijakan pemerintah yang tetap memberikan hak pilih pada pasien positif Covid-19.
Dokter Tirta pun sangat menyayangkan ketentuan penyaluran hak pilih pasien Covid-19 dalam Pilkada 2020.
Di saat pasien Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat seperti ini, Dokter Tirta menilai bahwa tim tenaga kesehatan lebih membutuhkan APD dibandingkan dengan petugas Pemilu.
Melihat kondisi seperti ini, Dokter Tirta merasa heran dengan pemerintah.
Ia merasa bingung dengan cara berpikir pemerintah.
Tak hanya tim tenaga kesehatan, menurut Dokter Tirta, polisi, satpol pp atau sejumlah profesi yang diharuskan langsung terjun ke lapangan dianggap juga lebih membutuhkan APD.
Dokter Tirta juga menilai bahwa pasien Covid-19 lebih baik istirahat daripada harus memberikan hak suaranya.
Hal ini diungkapkan Dokter Tirta lewat unggahan di akun Instagramnya:
"APD untuk nakes?
Wah kurs bro. APD untuk pemilu. Rekor kasus harian 8000 tembus. Bed mulai penuh. Dan circle ring 1 mulai kena jadi OTG
•
Fyi @idi.jakartapusat sampe buka donasi apd lho demi anggota nya sendiri
•
Gue ga tau lagi skala prioritas di sini. Antara gue yg berlebihan ngomel trus, atau emng mreka d atas yg cuek ama lapangan
•
Polisi, satpol pp , tni tiap hari di lapangan, mana ada pake apd . Razia trus trus an. Cuma pelaksana perintah dan tugas. Lebh butuh mrrka ini
•
Nakes dan relawan lebh butuh apd itu, podo wong lapangan kami
•
Pasien covid mbok uwis, suru rehat aja," tulis Dokter Tirta.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Positif Covid-19 Tetap Dapat Memilih pada Pilkada, Ini Mekanismenya",
(TribunPalu.com/Lita A.) (Kompas.com)