Bahas Pengadaan Vaksin Covid-19, Febri Diansyah Waspadai Potensi Korupsi Seperti Bansos

Febri Diansyah mengingatkan ada potensi masalah dalam pengadaan vaksin Covid-19 yang harus diwaspadai sejak awal.

TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Mantan Kepala Biro Humas Febri Diansyah berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2019). 

"Belum lg jk bcara prinsip dasar perlindungan warga negara.. rumit sih ya.."

Baca juga: Jokowi Tawarkan Indonesia sebagai Tempat Peluncuran SpaceX, Bagaimana Tanggapan Elon Musk?

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Terinfeksi Covid-19, Wirda Mansur: Gue Nyesel Dulu Mikir Covid-19 kayak Flu Biasa

Kemudian, Febri Diansyah mengingatkan ada potensi masalah dalam pengadaan vaksin Covid-19 yang harus diwaspadai.

Apalagi jika ada modus 'potongan fee' seperti kasus bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menjerat Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara.

Febri juga menambahkan tidak bisa berpikir naif, "tidak mungkin ada yang tega korupsi saat pandemi Covid-19."

Sebab, koruptor selalu punya cara berpikir yang berbeda demi kepentingannya sendiri.

"tp jk pengadaan vaksin bermasalah, atau ada modus “potongan fee” seperti bansos, memang ini juga salah satu potensi masalah serius yg harus dimitigasi sejak awal."

"jgn blg, ga mgkin ada yg tega korupsi saat pandemi.. kt tau persis, koruptor punya cara dan rasa berpikir brbeda."

Diketahui, Indonesia hanya memberikan vaksin secara cuma-cuma ke 30 persen dari total masyarakat yang akan disuntik.

Tentu hal ini sangat kontras dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Prancis, India, dan beberapa negara lainnya yang menggratiskan vaksin Covid-19 untuk masyarakatnya.

Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan berbeda menjelaskan, Kementerian BUMN telah memetakan jumlah penerima vaksin dalam dua program.

Yakni, program vaksin gratis dan program vaksin mandiri atau berbayar.

Janji Budi, vaksin Covid-19 akan mencakup 67 persen dari 160 juta populasi penduduk berusia 18-59 tahun.

Dengan begitu, vaksin akan dipersiapkan untuk 107.206.544 orang.

Dengan kebutuhan dua kali suntik per orang serta cadangan 15 persen dari kebutuhan, maka total vaksin yang dibutuhkan adalah sebanyak 246.575.051 dosis.

Vaksin gratis lewat program Kementerian Kesehatan setara dengan 30 persen dari total kebutuhan akan diberikan kepada:

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved