Bahas Pengadaan Vaksin Covid-19, Febri Diansyah Waspadai Potensi Korupsi Seperti Bansos

Febri Diansyah mengingatkan ada potensi masalah dalam pengadaan vaksin Covid-19 yang harus diwaspadai sejak awal.

TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Mantan Kepala Biro Humas Febri Diansyah berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2019). 

- Tenaga kesehatan sebanyak 1.251.173 orang.
- Pelayan publik seperti pekerja bandara/pelabuhan, TNI/Polri, Satpol PP, Aparat hukum sebanyak 4.422.331 orang.
- Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 26.484.172 orang.

Dengan begitu, total kelompok penerima sebanyak 32.158.276 orang.

Ditambah wastage 15 persen, prediksi kebutuhan vaksin corona sebanyak 73.964.035 dosis akan disiapkan dalam program ini.

Dari total tersebut, sebanyak 58 Juta dosis, di antaranya dari Sinovac dan 16 juta dosis lainnya dari Covax/Gavi.

Sementara itu, untuk skema vaksin mandiri atau berbayar akan dijual kepada 75.048.268 orang, yakni masyarakat mampu dan pelaku ekonomi.

Ditambah dengan wastage dan kebutuhan dua kali suntik, maka Kementerian BUMN akan menyiapkan sebanyak 172.611.016 dosis vaksin.

Vaksin Covid-19 di Indonesia nantinya akan berasal dari tiga sumber berbeda, yakni:

-Sinovac sebesar 85 juta dosis,
-Novavax dari Amerika Serikat sebanyak 30 juta dosis,
-Merah Putih sebanyak 57,6 juta dosis.

Hanya perlu diingat, keamanan dan efiktivitas uji klinis tahap ketiga dari vaksin Sinovac hingga kini belum keluar.

Uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia semisal, yang bekerjasama dengan Bio Farma baru akan selesai Mei 2021, dengan laporan data awal Januari 2021.

Adapun Pfizer mengeluarkan data yang menunjukkan efikasi atau kemanjuran atas vaksinnya 90% efektif, sementara vaksin buatan Moderna diklaim memiliki tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.

(TribunPalu.com/Rizki A.) (Kontan.co.id)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved