Viral Media Sosial Jembatan Bambu dengan Nilai Proyek Rp 200 Juta, Ini Penjelasan Pemkab Ponorogo
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto menjelaskan tentang jembatan anyaman bambu
TRIBUNPALU.COM - Sebuah jembatan bambu di Kabupaten Ponorogo menjadi sorotan karena pembangunannya disebut menghabiskan dana Rp 200 juta. Jembatan tersebut menghubungkan Desa Pandak dan Desa Bulak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto menjelaskan tentang jembatan anyaman bambu senilai Rp 200 juta yang viral di media sosial.
Ia mengatakan awalnya warga meminta jembatan yang menghubungkan dua desa di Ponorogo tersebut direhab.
Jembatan tersebut posisinya rendah dan memicu banjir saat air sungai meluap.
Selain itu jembatan itu hanya hanya memiliki lebar 2 meter.
Setelah menerima usulan warga, Bappeda meminta DPUPR menghitung kebutuhan anggaran pembangunan jalan tersebut.
Namun anggaran yang tersedia saat itu hanya Rp 200 juta saja.
Hal tersebut disampaikan ke pemerintah desa dan mereka setuju pembangunan jembatan dilakukan secara bertahap.
Anggaran Rp 200 juta itu kemudian digunakan untuk pembangunan pondasi jembatan bagian kanan dan kiri. Pembangunan pondasi tersebut sudah diselesaikan di tahun 2020.
Setelah pondasi jembatan selesai dibangun, warga di Desa Pandak dan Desa Bulak memiliki inisiatif patungan untuk membuat lantai jembatan dengan bahan anyaman bambu sehingga jembatan itu untuk sementara dapat dilewati sepeda motor, sepeda dan pejalan kaki.
“Pembangunan jembatan itu merupakan aspirastif dari legeslatif desa setempat. Pembangunan jembatan itu atas permintaan warga karena kondisi jembatan sudah lama,” kata Jamus yang dihubungi Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Meski berbahan anyaman bambu, ia mengatakan jembatan tersebut aman untuk dilewati sepeda motor, sepeda dan pejalan kaki. Apalagi kanan kiri jembatan dipasang pagar berbahan bambu.
Jamus menyatakan dari sisi teknis tidak ada persoalan bila pembangunan jembatan dilakukan secara bertahap.
“Pembangunan pondasi tidak akan mengganggu konstruksi. Untuk kelanjutan proyek itu menjadi kewenangan selaku opd perencana pembangunan. Diharapkan kelanjutan pembangunan jembatan ini akan dilakukan tahun depan,” kata Jamus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Jembatan Bambu Senilai Rp 200 Juta, Ini Penjelasan Pemkab Ponorogo"