Soroti Pernyataan Menag Gus Yaqut Terkait Populisme Islam, Fadli Zon: Apa Urusannya Ngurusi Ini?

Fadli Zon menantang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Yaqut.

YouTube Fadli Zon Official
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon 

TRIBUNPALU.COM - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon kembali menuai perhatian publik.

Baru-baru ini Fadli Zon menantang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Yaqut.

Tantangan itu dilontarkan Fadli Zon terkait pernyataan Gus Yaqut mengenai populisme Islam.

Fadli Zon menyatakan tantangannya kepada Gus Yaqut itu melalui akun Twitter-nya @fadlizon pada Senin (28/12/2020).

Baca juga: Beri Selamat untuk 6 Menteri Baru, Fadli Zon Ingatkan Tak ada Visi Misi Menteri: Visi Misi Presiden

Baca juga: Tak Ditunjuk Jadi Menteri Jokowi, Fadli Zon: Sejak Awal Saya Tak Berencana Apalagi Berharap

Baca juga: Soroti Aksi Penolakan Rizieq Shihab di Aceh, Fadli Zon: Hopeless Jadi Pakai Mahasiswa Siluman

"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu “populisme”, “populisme Islam"," tulis Fadli Zon.

Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga menautkan sebuah berita mengenai pernyataan Gus Yaqut terkait populisme Islam.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari KompasTv, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Indonesia berdiri karena ada berbagai agama yang ada di Indonesia.

"Saya sampaikan berkali-kali di banyak kesempatan dan saya kira ini masih sangat kontekstual meskipun posisi berbeda, dulu ketika masih aktif di Gerakan Pemuda Ansor dan Banser," kata Yaqut dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/12/2020).

"Saya selalu katakan tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, tidak ada Kristen, tidak ada Katolik, tidak ada Hindu, tidak ada Buddha, tidak ada Konghucu, dan tidak ada agama-agama lokal yang lain," tambahnya.

Karena itu, Indonesia berdiri karena kesepakatan antarkultur dan agama.

"Indonesia itu berdiri sebagai kesepakatan antarkultur, antarbudaya, dan agama yang ada di Indonesia, jadi barang siapa ingin menghilangkan satu sama lain atas dasar agama maka artinya mereka tidak mengakui Indonesia, mereka tidak memiliki rasa keindonesiaan," katanya.

Namun, akhir-akhir ini, kesepakatan itu tampak mulai goyah. Salah satunya karena ada pihak-pihak yang menjadikan agama sebagai norma konflik.

"Itu norma yang kemarin sempat berkembang atau istilah kerennya populisme Islam. Saya tidak ingin, kita semua tentu saja tidak ingin populisme Islam ini berkembang luas sehingga kita kewalahan menghadapinya," ujar dia.

Menurut Menag, agama adalah inspirasi bukan aspirasi.

Baca juga: Karni Ilyas Umumkan ILC Berhenti Tayang, Mardani Ali Sera hingga Fadli Zon Beri Tanggapan

Baca juga: 6 Pendukung MRS Tewas Ditembak Polisi, Fadli Zon: Semoga Allah SWT Memberikan Tempat Terbaik

"Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahasa paling ekstrem siapa pun yang berbeda dengan keyakinannya, maka dia dianggap lawan atau musuh, yang namanya musuh atau lawan ya harus diperangi," katanya.

Karena itu, dia mengajak semua menjadikan agama sebagai sumber kedamaian.

"Saya mengajak kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi," ujarnya

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Fadli Zon Tantang Debat Menag Gus Yaqut Terkait Ucapan Populisme Islam, 'Apa Urusannya Ngurusi ini',

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved