Virus Corona

Menkes Budi Gunadi: Semua yang Divaksin Duluan Pasti Dapat Vaksin Sinovac

Menkes mengatakan semua pihak yang divaksin lebih dulu atau pada periode awal akan mendapat vaksin Sinovac.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan 

TRIBUNPALU.COM - Program vaksinasi Covid-19 rencananya akan dimulai pada pertengahan Januari 2021.

Adapun pemerintah diketahui telah mendapatkan komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah produsen.

Kendati begitu, muncul pertanyaan di benak publik terkait perbedaan dari vaksin-vaksin yang didatangkan di Indonesia.

Masalah ini pun menjadi salah satu topik pembahasan dalam program Mata Najwa Trans 7, Rabu (6/1/2021) yang mengundang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebagai narasumber.

Najwa Shihab selaku pembawa acara mulanya membacakan pertanyaan yang telah diajukan oleh seorang warganet.

Dalam narasi pertanyaan, disinggung masalah kebijakan vaksin gratis untuk masyarakat di samping fakta bahwa Indonesia memesan vaksin dari beberapa produsen yang berbeda.

"Pertanyaannya, masyarakat biasa akan divaksin menggunakan vaksin buatan siapa? Karena kita tahu tingkat keberhasilan masing-masing vaksin persentasenya berbeda-beda," ucap Najwa dikutip dari tayangan Mata Najwa Trans 7.

Baca juga: 8 Poin Aturan Pembatasan Sosial di Jawa-Bali per 11-25 Januari 2021: Termasuk WFH 75 Persen

Menanggapi hal tersebut, Menkes lantas menerangkan bahwa saat ini vaksin yang sudah ada di Indonesia merupakan buatan Sinovac, China.

Oleh karenanya, semua pihak yang divaksin pada periode awal akan mendapat vaksin Sinovac.

"Vaksin yang ada sekarang, yang datang Januari sampai Maret (adalah) Sinovac dari China," jelas Menkes.

"Semua yang divaksin duluan, pasti dapatnya vaksin itu (Sinovac), termasuk mungkin saya," sambungnya.

Terkait perbandingan kualitas dari setiap vaksin, Menkes rupanya memiliki jawaban tersendiri.

Ia menjelaskan pihaknya mengikuti arahan dari ahli epidemiologi.

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Tinggi, Epidemiolog: Indikasi Pandemi Tak Terkendali

Disampaikan, terdapat sejumlah hal yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan vaksin tersebut.

Yakni meliputi keamanan atau safety yang berdasarkan clinical trial atau uji klinis, persetujuan BPOM, serta faktor kedaruratan di mana vaksin yang lebih dulu tersedia akan diutamakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved