Cerita Atlet

Di Balik Tangis Greysia Polii, Masih Berduka Kehilangan Sang Kakak hingga Keluarganya Positif Corona

Kisah emosional di balik tangis Greysia Polii, masih berduka kehilangan sang kakak hingga beberapa anggota keluarganya dinyatakan positif Covid-19.

Editor: Imam Saputro
Kolase TribunPalu.com - Badminton Photo via Instagram BWF
Kisah emosional di balik tangis Greysia Polii, masih berduka kehilangan sang kakak hingga beberapa anggota keluarganya dinyatakan positif Covid-19. 

TRIBUNPALU.COM - Kemenangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Yonex Thailand Open 2020 masih segar di ingatan.

Ganda putri terbaik di Indonesia itu menang atas wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor 21-15, 21-12 dalam durasi 51 menit.

Kemenangan itu menjadi gelar Super 1000 perdana Greysia Polii setelah 15 tahun dari raihan gelar pertamanya pada 2011 silam.

Selebrasi emosional yang ditampilkan Greysia Polii membuat publik makin bangga.

Tak hanya itu, momen saat Greysia Polii menangis di tepi lapangan juga menjadi perhatian tersendiri bagi publik.

Saat Greysia Polii menangis tersedu-sedu, Apriyani Rahayu langsung memeluk erat dan berusaha menenangkannya.

Momen haru Greysia Polii terisak di tepi lapangan dengan pelukan erat Apriyani Rahayu. Jadi gelar Super 1000 pertamanya sekaligus kado pernikahannya.
Momen haru Greysia Polii terisak di tepi lapangan dengan pelukan erat Apriyani Rahayu. Jadi gelar Super 1000 pertamanya sekaligus kado pernikahannya. (Kolase TribunPalu.com - Twitter @BadmintonTalk)

Baca juga: Greysia/Apriyani Persembahkan Gelar Perdana untuk Indonesia dari Ganda Putri Thailand Open 2021

Namun, di balik isak tangis haru nan bangga itu tersimpan duka bagi Greysia Polii.

Ia mengatakan, kemenangan tersebut ia persembahkan untuk mendiang kakak kandungnya, Rickettsia Polii.

Kakak yang sudah dianggap sebagai ayah bagi Greysia Polii itu meninggal dunia pada 24 Desember 2020.

Tanggal itu tepat sehari setelah Greysia Polii melangsungkan pernikahan dengan Felix Djimin pada 23 Desember lalu.

Itu lah sebabnya, mengapa Greysia Polii begitu emosional saat memenangkan turnamen perdana pada 2021.

“Dia seperti ayah saya. Dia 18 tahun lebih tua, dia memperlakukan saya seperti anak perempuannya dan saya memandangnya sebagai ayah saya. Setelah ayah saya meninggal dunia ketika saya berusia dua tahun, dia mengurus seluruh keluarga. Dia sangat mendukung karier bulutangkis saya,” kenang Greysia Polii sambil menangis.

Baca juga: Isak Tangis Greysia Polii, Raih Gelar Super 1000 Perdana setelah 15 Tahun sekaligus Kado Pernikahan

Setelah mendapatkan pukulan itu, beberapa anggota keluarga Greysia Polii dinyatakan positif Covid-19.

Hal itu membuat pikirannya tak tenang saat harus terbang ke Thailand.

“Saya mempersembahkan gelar ini untuk saudara laki-laki saya… Ini merupakan masa-masa sulit bagi keluarga saya, dan setelah saudara laki-laki saya meninggal, beberapa dari mereka jatuh sakit, jadi saya datang ke sini dengan sakit hati, atau lebih tepatnya, selalu memikirkan mereka, setiap malam dan setiap hari saya hanya berdoa kepada Tuhan untuk menjaga mereka semua," ungkap Greysia Polii, dikutip dari BWF.

Isak Tangis Greysia Polii, Raih Gelar Super 1000 Perdana setelah 15 Tahun sekaligus Kado Pernikahan

Nuansa haru pun meliputi Impact Arena, Bangkok, Thailand, pada Minggu (17/1/2021) sore WIB.

Sebab, kemenangan Greysia/Apriyani menjadi kabar gembira setelah sebelumnya ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva gagal merebut gelar juara.

Selebrasi gembira tampak dari wajah Greysia/Apriyani yang baru saja meraih gelar perdananya di tahun 2021.

Bahkan Greysia Polii sempat terdiam lama sembari menangis terisak di tepi lapangan.

Apriyani kemudian memeluk erat partnernya dan berusaha meredam tangis Greysia Polii.

Momen haru ini mencuri perhatian penggemar bulutangkis tanah air.

Sebab, kemenangan ini menjadi titik balik dan kado indah bagi Greysia Polii yang belum pernah sekalipun memenangkan gelar Super 1000 setelah 15 tahun dari gelar pertamanya.

Apalagi atlet 34 tahun itu baru saja melangsungkan pernikahannya pada pertengahan Desember 2020.

Hal tersebut diungkapkan oleh akun fanbase bulutangkis Indonesia, Badminton Talk dalam cuitan Twitternya.

"Greysia Polii in tears after winning her FIRST EVER Super 1000 title, FIFTEEN years after winning her first title, ups and downs in her career and one month after her wedding," cuit @BadmintonTalk, Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Perjuangan Ayah demi Apriyani Rahayu, Buatkan Raket dari Kayu & Senar Pancing: Dulu Belum Mampu Beli

Dari unggahan tersebut, banyak dari warganet yang ikut terharu dengan pencapaian Greysia/Apriyani yang konsisten menjadi ganda putri terbaik Indonesia.

"SAMPAI MENETESKAN AIR MATA. TERIMA KASIH GREYSIA POLII untuk semua dedikasi dan prestasi yang tlah ditorehkan. WE ARE VERY PROUD OF YOU! LEGEND!" tulis @DediiHermann.

"it's okay for crying, you're crying with pride. Gabisa bayangin gimana WD Indonesia tanpa GreysAp, thankyou soo much for always doing the best, si proud of you," puji @ernaaabcd.

"Greysia sudah berjuang selama 15 tahun lebih menjaga agar nama Indonesia tetap dihormati di sektor ganda putri di tengah dominasi RRC dan kemudian Jepang. Thank you Greysia, you are a legend of Indonesian Badminton..." balas @arthawidhi.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved