Launching TribunPalu

Terkait Pemulihan Ekonomi dan Vaksinasi, Wakil Rektor Untad Sarankan Pemerintah 4 Hal Ini

Dari 5.470 dosis vaksin, sebanyak 147 telah disuntikkan kepada para tenaga kesehatan dan birokrat tertanggal 14-16 Januari 2021.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/FANDY
Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama Universitas Tadulako Prof Dr Amar 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, telah memulai program vaksinasi COVID-19.

Dari 5.470 dosis vaksin, sebanyak 147 telah disuntikkan kepada para tenaga kesehatan dan birokrat tertanggal 14-16 Januari 2021.

Kendati demikian, vaksinasi COVID-19 masih menjadi polemik di tengah masyarakat.

Akademisi Universitas Tadulako pun angkat bicara terkait program vaksinasi yang telah dilakukan itu.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama Universitas Tadulako Prof Dr Amar menilai, ketika proses penanganan pendemi gencar dilakukan, di titik itulah rasionalitas ekonomi bisa terpinggirkan.

Baca juga: Tampil Simple dan Elegan dengan Hijab, Begini Kata Mahasiswi Kota Palu

Baca juga: TRIBUNWIKI: 4 Rumah Makan Ikan Bakar Populer di Jl Basuki Rahmat Kota Palu, Nomor 3 Ada Gazebonya

Baca juga: Raih 36 Suara, Muhammad Ikbal Pimpin FEB Untad Sampai 2025

"Untuk pemulihan ekonomi 2021 ada tiga hal yang dibutuhkan, yakni mobilisasi, aglomerasi, interaksi dan komunikasi. Sementara dalam protokol kesehatan itu menghindari semuanya," tutur Amar saat memberikan tanggapan dalam Launching TribunPalu.com dikutip, Rabu (20/1/2021).

Ketika kedua realitas tersebut saling tumpang tindih, narasi yang selanjutnya dimunculkan Amar adalah terkait paradigma vaksin COVID-19 terhadap pemulihan ekonomi.

"Dari kedua sisi ini, untuk pemulihan ekonomi kita perlu adanya konsolidasi dan koordinasi. Sementara protokol kesehatan perlu monitoring dan evaluasi," ujar Prof Dr Amar.

Amar menambahkan, terdapat empat langkah penting dalam perencanaan yang disusun terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Pertama, inventarisasi potensi dan permasalahan vaksinasi COVID-19, melalui pengumpulan hasil-hasil penelitian, serta melakukan analisis dan pendekatan secara akurat.

Kedua, kolaborasi sebagai bentuk pendekatan dan pelibatan kepada semua stakeholder dalam menyikapi pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Ketiga, inovasi teknologi dan sistem informasi yang handal dalam memadukan vaksinasi COVID-19 dengan kebutuhan pemulihan ekonomi yang solutif dan adaptif.

Keempat, yakni transformasi pemulihan ekonomi melalui sistem evaluasi dan monitoring, dengan pendekatan kelembagaan yang holistik tanpa mengabaikan regulasi dan kearifan lokal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved