Vaksinasi di Sulteng
Longki Djanggola Target Vaksinasi Sulteng Rampung Sebelum Masa Jabatannya Berakhir Juni 2021
24 Januari 2021, total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Sulteng mencapai 6.614 kasus. Kasus Positif aktif 2.272 kasus, sembuh 4.174 dan wafat 168
Per tanggal 24 Januari 2021, total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Sulteng mencapai 6.614 kasus.
Dengan positif aktif berjumlah 2.272 kasus, sembuh 4.174 dan meninggal sebanyak 168.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dr I Komang Adi Sujendra optimistis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap awal untuk 23.151 orang tenaga kesehatan di provinsi rampung Maret 2021.
“Vaksinasi bagi tenaga kesehatan kita targetkan selesai Maret 2021. Vaksinasi pada tahap awal ini kita lakukan dengan jangka waktu yang luas dengan sistematika pengaturan jadwal vaksinasi agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan lainnya,” kata Komang di Palu, Selasa (12/1/2021) lalu
Tahap pertama vaksinasi, 15 Januari 2021 diawali di ibu kota Sulteng, Palu.
Selanjutnya di kabupaten/kota yang berbatasan dengan ibu kota, Donggala, Poso, dan seterusnya.
vaksinasi tahap I, mulai 14 Januari di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Poso.
Jumlah vaksin 18.190 dosis.
Rinciannya Kota Palu 11.430 dosis, Donggala 2.640, dan Poso 4.120 dosis.
Untuk tahap kedua Februari 2021 baru 10 kabupaten; Kabupaten Buol, Tolitoli, Sigi, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Tojo Uanauna, Banggai Kepulauan, Banggai Laut serta Parigi Moutong.
Tahap 2 vaksinasi Covid-19 waktu pelaksanaan pada Maret-April 2021.
Targetnya adalah kelompok usia lanjut dan petugas pelayanan publik yaitu TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.
"Termasuk wartawan" kata Longki.
Petugas wajib vaksin itu meliputi petugas bandara, pelabuhan, stasiun, terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kemudian tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022.
Sasaran vaksinasi Covcid-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
Sedangkan tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022, sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.