Sosok Prof Alimuddin Ponulele di Mata Civitas Universitas Tadulako

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Civitas akademik Universitas Tadulako (Untad), Sulawesi Tengah, merasakan duka mendalam atas kepergian Gubernur Sulawesi Tengah periode 2001-2006 Prof Alimuddin Ponulele.

Di antaranya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prof Dr Muh Khairil.

Dia mengenang sosok Prof Aminuddin Ponulele sebagai tokoh berpengaruh.

Sebagai perintis berdirinya Perguruan Tinggi Untad, Prof Aminuddin telah berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di Sulteng.

"Beliau seorang ilmuan dan guru besar. Pernah menjabat sebagai Rektor Untad, beliau telah mengalirkan pemikiran dan dedikasi, serta banyak melahirkan sosok pemimpin di Sulteng," ujarnya, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Pak Slamet Positif Covid-19, Baim Wong Minta Keluarga dan Karyawannya Lakukan Swab Test

Baca juga: Rektor Universitas Tadulako: Prof Aminuddin Ponulele Itu Selalu Rektor Untad, Kami Cuma Pengganti

Baca juga: Gubernur Longki Djanggola: Prof Aminuddin Ponulele Adalah Sosok Paripurna

Kabar meninggalnya Prof Aminuddin juga membawa duka bagi Dekan Terpilih FEB Untad periode 2021-2025 Dr Muh Ikbal.

Ia menyebut Prof Aminuddin sebagai panutan dan teladan.

"Prof Aminuddin adalah seorang guru dan panutan bagi kami dalam mengabdi di Untad. Semoga Almarhum Husnul Khotimah," tutur Ikbal.

Prof Aminuddin Ponulele dimakamkan di pekuburan keluarga Ponulele, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Gubernur Sulawesi Tengah periode 2001-2006 Prof Aminuddin Ponulele menghembuskan nafas terakhir, (27/1/2021), sekitar pukul 10.55 Wita.

Dia meninggal di ICU Rumah Sakit Budi Agung, Jl Maluku, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Prof Aminuddin Ponulele meninggal dunia di usia 81 tahun akibat penyakit yang dideritanya.

Ketua DPRD Sulteng periode 2009-2014 itu sempat menjalani perawatan medis di ICU rumah sakit tersebut selama enam hari.(*)