Operasi Yustisi di Sulawesi Tengah
Operasi Yustisi Sasar Pengendara di Jl RE Martadinata Palu, Petugas Temukan Pelanggar Prokes
Hari ke-6 Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan menyasar pengendara di Jl RE Martadinata Kelurahan Talise, Kota Palu.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNPALU.COM, PALU - Hari ke-6 Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan menyasar pengendara di Jl RE Martadinata Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/2/2021) siang.
Operasi dimulai pukul 08.15 WITA.
Personel gabungan dari Polda Sulteng dan Satpol PP Kota Palu dikerahkan.
Pantauan TribunPalu.com, di depan SPBU RE Martadinata, sejumlah pengendara kedapatan melanggar protokol kesehatan (prokes).
Petugas tidak memberikan sanksi atau hukuman.
Pelanggar protokol kesehatan itu hanya diberikan himbauan tertulis.
• Ujung Perselingkuhan Wakil Ketua DPRD Sulut, Istri Beri Maaf: Saya Bukan Malaikat
• Lowongan Kerja Bara Asa Project untuk Pemuda Kota Palu, Simak Cara Daftarnya
• Pihak Eksekutif Tak Hadiri Undangan RDP, Anggota DPRD Donggala Merasa Disepelekan
• Intip Tampilan Motor Bebek Adventure Ala Pabrikan China, Bakal Masuk ke Indonesia?
Kanit 1 Subdit Gakkum Polda Sulteng AKP S Widodo Eko Susilo mengatakan, Operasi Yustisi itu kan dievaluasi pada 13 Februari 2021 mendatang.
Untuk saat ini petugas mengutamakan upaya persuasif.
Sehingga hanya memberikan teguran tertulis dan mencatat identitas pelanggar protokol kesehatan.
"Jika tanggal 13 Febuari 2021 ke depan kasus Covid-19 masih meningkat, maka akan diberi sanksi sosial bagi pelanggar protokol kesehatan," pungkasnya.
Operasi Yustisi pengakan Protkol Kesehatan dilakukan di sejumlah titik keramaian, seperti pasar, pusat perbelanjaan dan jalan padat aktifitas.
"Setidaknya selama operasi dilakukan sampai hari ini sudah terjaring kira kira 175 pelanggar protokol kesehatan," ujarnya.
Update Covid-19 di Sulawesi Tengah 8 Februari 2021:
Perkembangan dan penyebaran kasus Covid-19 atau virus corona per Senin (8/2/2021) di Provinsi Sulawesi Tengah telah dirilis.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah merilis data tersebut dan disajikan di laman resmi Dinas Kesehatan Sulteng.
Hingga Senin pukul 15.00 Wita, ada penambahan 32 pasien Covid-19 sehingga total ada 8.920 kasus terkonfirmasi positif.
Tak hanya itu, angka kesembuhan juga bertambah, yakni sebanyak 173 pasien dinyatakan sembuh.
Angka kematian juga bertambah, yakni satu pasien asal Kota Palu meninggal dunia akibat Covid-19.
Untuk status zona penyebaran virus corona, hampir seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dengan zona warna merah.
Banggai Kepulauan, Buol, dan Parigi Moutong berzona oranye dan Banggai Laut berzona kuning.
• BPK Sulteng Mulai Periksa Laporan Keuangan Kota Palu, Ada Apa?
Dikutip dari dinkes.sultengprov.go.id, berikut rincian data pasien positif virus corona di Sulawesi Tengah, baik yang dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri:
- 148 pasien asal Kabupaten Banggai; 142 pasien jalani karantina mandiri, 6 pasien dirawat di RSUD Luwuk,
- 12 pasien asal Kabupaten Banggai Kepulauan; 3 pasien dirawat di RSUD Luwuk, 9 pasien jalani karantina mandiri,
- 1 pasien asal Kabupaten Banggai Laut jalani karantina mandiri,
- 23 pasien asal Kabupaten Buol; 4 pasien RSUD Mokoyurli, 19 jalani karantina mandiri,
- 179 pasien asal Kabupaten Donggala; 17 pasien dirawat di RSUD Pratama Tambu, 2 pasien di RSU Anutapura, 1 pasien di RSUD Madani, 1 pasien di RSUD Undata, 4 pasien di RSUD Kabelota, dan 163 pasien jalani karantina mandiri,
- 435 pasien asal Kabupaten Morowali; 2 pasien dirawat di RSUD Morowali, 432 pasien jalani karantina mandiri,
- 262 pasien asal Kabupaten Morowali Utara; 1 pasien dirawat di RSUD Undata, 1 pasien dirawat di RSUD Morowali, 259 pasien jalani karantina mandiri,
- 241 pasien asal Kabupaten Parigi Moutong; 230 pasien jalani karantina mandiri, 8 pasien dirawat di RSUD Anuntaloko, 1 pasien dirawat di RSUD Anuntapura, dan 2 pasien dirawat di RSUD Madani,
- 391 pasien asal Kabupaten Poso; 7 pasien dirawat di RSUD Poso, 241 pasien jalani karantina mandiri,
- 29 pasien asal Kabupaten Sigi; 6 pasien dirawat di RSUD Undata, 6 pasien dirawat di RSUD Madani, 1 pasien di RS Bhayangkara, 4 pasien di RSU Anutapura, 4 pasien di RSUD Torabelo, dan 8 pasien jalani karantina mandiri,
- 230 pasien asal Kabupaten Tojo Una-una; 1 pasien dirawat di RSUD Amapana dan 229 pasien menjalani karantina mandiri,
- 148 pasien asal Kabupaten Toli-toli; 123 pasien menjalani karantina mandiri, 25 pasien dirawat di RSUD Mokopido,
- 573 pasien asal Kota Palu; 36 pasien dirawat di RSUD Madani, 16 pasien dirawat di RSU Anutapura, 27 pasien dirawat di RSUD Undata, 9 pasien dirawat di RS Darurat Prov Sulteng, 7 pasien RS Bhayangkara Palu, 17 pasien dirawat di RS Woodward, 6 pasien di RS Budi Agung, 2 pasien di RS Samaritam, dan 453 pasien lainnya menjalani karantina mandiri,
- 6.036 pasien dinyatakan sembuh,
- 211 pasien meninggal dunia,
Jika ditotal secara keseluruhan dari 8.920 kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah, tersisa 2.673 kasus aktif.
Sebab, 4.938 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 183 pasien lainnya meninggal dunia.

Ketua Satgas Covid-19: Penanganan Covid-19 di Sulteng Bagus, Jangan Berpuas Diri dan Terus Waspada!
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar tidak kendor dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui upaya pencegahan.
Sebab, hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan pandemi COVID-19 akan berakhir dan vaksin juga masih dalam proses.
Adapun hal tersebut sebagaimana arahan langsung dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, terkait penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
“Jangan kendor. Kita tidak tahu COVID-19 ini kapan akan berakhir. Vaksinnya pun masih dalam proses,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan COVID-18 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11/2020).
Selanjutnya, Doni juga menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa hingga saat ini ‘vaksin terbaik’ adalah protokol kesehatan, yakni dengan menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
“Vaksin terbaik itu adalah protokol kesehatan,” kata Doni.
• Pasha Ungu Kemas Barang Pribadi dari Rumah Jabatan, Bersiap Berangkat ke Jakarta
Sebelumnya, Doni juga mengingatkan agar penanganan COVID-19 dapat lebih ditingkatkan.
Dia menilai bahwa meskipun upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 masuk dalam kategori bagus, namun tingkat fatality rate-nya masih harus mendapat perhatian khusus dan antisipasi.
Sehingga ke depannya jatuhnya korban jiwa akibat terpapar COVID-19 dapat diminimalisir dengan baik.
“Kita cukup bergembira bahwa penanganannya termasuk pada kategori bagus, namun masih terdapatnya korban jiwa ini yang perlu kita pikirkan ke depan bagaimana supaya korban jiwa ini bisa seminimal mungkin,” ujar Doni.
Selanjutnya, Doni juga mengimbau agar seluruh komponen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar tidak berpuas diri atas capaian penanganan COVID-19. Dia tetap meminta agar masyarakat tetap waspada dan selalu kompak.
“Sulteng ini termasuk dalam kategori relatif sangat kecil. Angka kematian di bawah 50,” jelas Doni.
“Kondisi ini mudah-mudahan tidak membuat kita semua berpuas diri. Masyarakat tidak boleh lengah dan tetap waspada,” pungkasnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Satgas Penangan COVID-19 juga memberikan bantuan guna mendukung penanganan COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tengah.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo kepada Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Baco Dg. Palabbi dan disaksikan oleh Kapolda Sulawesi Tengah, Danrem 123/Tadulako, Ketua DPRD Sulawesi Tengah, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Adapun bantuan tersebut berupa masker KN95 sebanyak 20.000, masker medis sebanyak 20.000, masker kain 150.000, APD premium 10.000, face shield sebanyak 5.000, shoe cover sebanyak 2.000, gloves sebanyak 500, googles sebanyak 250, disinfektan sprayer 5, hand sanitizer sebanyak 20 jerigen, hand spray sebanyak 1000 dan ventilator 2 unit.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)
Perkembangan dan penyebaran kasus Covid-19 atau virus corona per Senin (8/2/2021) di Provinsi Sulawesi Tengah
Hingga Senin pukul 15.00 Wita, ada penambahan 32 pasien Covid-19 sehingga total ada 8.920 kasus terkonfirmasi positif.
Tak hanya itu, angka kesembuhan juga bertambah, yakni sebanyak 173 pasien dinyatakan sembuh.
Angka kematian juga bertambah, yakni satu pasien asal Kota Palu meninggal dunia akibat Covid-19.
Untuk status zona penyebaran virus corona, hampir seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dengan zona warna merah.
Banggai Kepulauan, Buol, dan Parigi Moutong berzona oranye dan Banggai Laut berzona kuning.