Efek Pandemi dan Gaptek, Status 7.346 Mahasiswa Untad Terancam Karena Belum Bayar UKT 2021
Status 7.346 mahasiswa Untad Palu, dilaporkan terancam karena tak melunasi uang kuliah tunggal (UKT) "semester pandemi" atau tahun akademik 2020/2021.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU- Pandemi global Corona Virus Disease 2019 dan adaptasi penggunaan aplikasi teknologi perbankan digitak mulai berdampak kepada pembayaran uang kuliah mahasiswa di Palu, Sulawesi Tengah.
Status 7.346 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, dilaporkan terancam karena tak melunasi uang kuliah tunggal (UKT) "semester pandemi" atau tahun akademik 2020/2021.
Pihak rektorat tengah menjajaki opsi mempermudah proses administrasi UKT.
Hingga saat ini, Rektor Untad, Prof Mahfudz MP belum memberi ketegasan resmi atas fenomena ini.
Rektor juga tidak memperpanjang lagi masa pembayaran UKT.
• Rektor Untad: 7.346 Mahasiswa Semester Pandemi Tak Bayar UKT Harus Cuti
• Rumah Sakit dan Puskesmas di Palu Jangan Asal Beri Hak Adopsi Anak
• Lagi-lagi Hidayat-Pasha Tidak Hadir Agenda Pemkot Palu, Ada Apa?
Dampak paling dirasakan mahasiswa dari 11 fakuktas dan program pasca-sarjana ini adalah masa kuliah mereka lebih lama.
Jika tetap tak bisa bayar UKT mereka terpaksa dicutikan.
Artinya tak bisa mengikuti proses dan tahapan akademik resmi, tak bisa kuliah, tak bisa KKN, skripsi ditolak hingga diwisuda.
Masa kritis mahasiswa dari jenjang berbeda ini diungkapkan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan Universitas Tadulako (Untad), Munari.
"Status mahasiswa masih terbuka sampai batas akhir perpanjangan pembayaran, 5 Februari 2021, masih 7000-an yang tak bayar UKT," ujarnya.
Sejatinya, dari total 37.819 mahasiswa aktif di Untad, mereka yamg melunasi UKT per 5 Februari lalu hanya 30.473 mahasiswa.
Selisihnya, masih ada 7.346 mahasiswa belum membayar pembayaran UKT.
Menurut Munari, mahasiswa itu teridentifikasi menunda-nunda pembayaran UKT karena, faktor ekonomi, dan kendala ketidaktahuan (gaptek) pemanfaatan aplikasi keuangan digital.
Pihak kampus menyebut banyak tak melunasi UKT kerena kondisi ekonomi orangtua wali dan mahasiswa di masa pandemi.
Beberapa mahasiswa tidak mengetahui pembayaran UKT bisa dilakukan melalui mesin ATM dan internet banking/mobile banking.
Bahkan karena ada seribuan menumpuk di tanggal 5 Februari 2021 beberapa sistem akun virtual bank rujukan UKT, sempat terganggu.
"Sistem dan server bank yang terkoneksi ke server Untad down. Ini mengakibatkan tidak terlayaninya pembayaran UKT," sebutnya.
Munari berharap mahasiswa yang statusnya tak jelas, segera bertemu dan berkonsultasi dengan dekanat, rektorat dan bagian administrasi kampus. (*)