Gara-gara Lambat Diangkut, Sampah di Palu Berisiko Ganggu Kesehatan di Masa Pandemi
Perlu adanya planning pembuangan sampah mulai dari rumah tangga kemudian ke tempat pembuangan sementara lalu tempat pembuangan akhir.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Nur Saleha
TRIBUNPALU.COM, PALU - Sampah berserakan hampir seluruh wilayah Kota Palu, akan mendatangkan berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr Husaema, menjelaskan bahwa dampak dari sampah adalah ketidaknyamanan pada masyarakat, tercemarnya udara dan lingkungan.
Terlebih lagi sampah dipastikan membawa kuman sehingga mengakibatkan diare.
"Kesehatan akan terganggu, bukan kesehatan lahir tapi kesehatan batin juga," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr Husaema, Rabu (10/2/2021).
• Aturan Baru, Ini yang Wajib Dibawa Narapidana ke Rutan Klas II A Palu
• Ini Kronologis 9 Petak Kos Ludes Terbakar di Jl Sungai Manonda Palu
• Efek Pandemi dan Gaptek, Status 7.346 Mahasiswa Untad Terancam Karena Belum Bayar UKT 2021
Kata dr Husaema, jika kesehatan batin terganggu maka daya tahan tubuh menurun dan akan mudah terserang penyakit.
"Banyak sekali dampaknya itu sampah," katanya.
Dr Husaema juga menambahkan, perlu adanya planning mulai dari rumah tangga kemudian ke tempat pembuangan sementara lalu tempat pembuangan akhir.
Dalam penanganan sampah, membutuhkan partisipasi masyarakat, tidak semata-mata pada pemerintah saja.
"Kadang masyarakat juga membuang sampah di drainase, jadi itu semua yang harus dibenahi secara terstruktur," sebutnya.
Menurutnya, jika sampah ditangani dengan baik, peran pertama adalah sumber daya manusia dan sarana prasarana.
Dr Husaema juga berpesan agar masyarakat memahami sampah rumah tangga, sampah basah dan kering.
"Masyarakat harus tahu mana harus dipisahkan, agar semuanya terorganisir. Harus ikut menangani sampah, kalau sampah itu kering ya bakar," tutup Husaema. (*)