Bulutangkis
Tanpa Endo/Yuta, Ini 5 Ganda Putra Paling Berpengaruh Sedekade, BWF: Marcus/Kevin Pembawa Level Baru
Tanpa Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, BWF nobatkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya jadi salah satu ganda putra paling berpengaruh dalam satu dekade terakhir.
TRIBUNPALU.COM - Tak dipungkiri bahwa bulutangkis memang menjadi olahraga yang membawa Indonesia berhasil mendominasi di kancah internasional.
Pemain-pemain legendarsi, pelatih berkualitas hingga regenerasi yang matang membuat bulutangkis Indonesia gagah di mancanegara.
Ya, saat ini setidaknya ada delapan wakil Indonesia yang tersebar di lima sektor, berada di peringkat 10 besar dunia.
Sektor yang paling menjanjikan adalah ganda putra.
Dengan dominasi kuat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, ditambah dengan kekuatan seniornya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, memunculkan kegagahan ganda putra Indonesia.
Fajar Alfian/Muhammad Ryan Ardianto juga ikut dalam jajaran 10 besar dunia.
Tak heran jika Badminton World Federation (BWF) memberikan apresiasinya kepada ganda putra Indonesia.
Khususnya kepada pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Hendra/Ahsan.

Baca juga: Prediksi Ranking BWF setelah World Tour Finals 2020: Absen di Thailand, Posisi Marcus/Kevin Lengser?
Ya, The Minions dan The Daddies dipilih menjadi ganda putra paling berpengaruh dalam dunia bulutangkis pada 10 tahun terakhir.
Dari lima ganda putra pilihan BWF, tak ada nama sang kryptonite The Minions, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Padahal, nama itu cukup mengancam bagi The Minions dua tahun belakangan ini.
Pasangan Jepang itu berhasil membuat The Minions kalang kabut di pertemuan terakhir mereka, All England 2020.
Namun, meski begitu nama Endo/Yuta belum cukup berpengaruh memberikan warna baru pada sedekade terakhir.
Kembali kepada The Daddies, komentator ulung BWF, Gillian Clark mengungkapkan alasannya mengapa pasangan senior itu menjadi satu di antara ganda putra yang berpengaruh.
Hal itu Gillian Clark ungkapkan dalam video yang diunggah di kanal ofisial BWF TV, Kamis (11/2/2021).
"Mengapa mereka sangat berpengaruh? Karena karier mereka panjang. Mereka telah memenangi tiga gelar juara dunia selama periode tujuh tahun," ujar komentator yang akrab disapa Oma Gill oleh badminton lovers Indonesia.
Baca juga: Aksi Tengil Kevin Sanjaya di Final Fuzhou China Open: Tak Niat,Pura-pura Panik, Sampai Disebut Licik
Hasil impresif The Daddies tiga tahun belakangan ini memang membuat dunia tak lagi meremehkan pemain senior.
"Bagi Hendra Setiawan, ia telah meraih empat gelar juara dunia dalam kurun waktu 12 tahun. Mereka adalah bukti nyata bahwa usia tidak terlalu berpengaruh dalam olahraga ini," lanjut Oma Gill.
Saat ini, Mohammad Ahsan saat ini berusia 33 tahun, sedangkan Hendra Setiawan berumur 36 tahun.
Meski demikian, Hendra/Ahsan masih menjadi ganda putra yang kembali diperhitungkan.
Setelah kembali berpasangan pada 2018, Hendra/Ahsan melaju dengan tampil di 11 final sepanjang 2019.
Bahkan pencapaian itu lebih banyak daripada Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang mencapai 9 final pada tahun sama.
"Ahsan/Hendra masih menjadi salah satu yang terbaik di ganda putra karena taktik mereka hebat dan kemampuan mereka membaca permainan," ujar Oma Gill.
"Meskipun berpisah pada akhir 2016, mereka kembali berpasangan pada 2018 dan mencapai lebih banyak final daripada Marcus/Kevin pada tahun 2019," imbuhnya.

Baca juga: Selamat! Marcus Gideon dan Ahsan Dikaruniai Putri di Hari yang Sama, Kevin Sanjaya Beri Kado Ini
Selain The Daddies, Marcus/Kevin juga termasuk dalam lima pasangan ganda putra berpengaruh dalam 10 tahun terakhir.
Dalam hal ini, Oma Gill menyoroti permainan cepat yang ditunjukan The Minions.
"Banyak orang percaya bahwa kecepatan membuat pertandingan ganda putra menjadi yang paling menarik untuk ditonton," ujarnya.
"Namun, Marcus/Kevin telah membawa permainan ganda putra ke level baru. Mereka, terutama Kevin Sanjaya Sukamuljo, menunjukkan bahwa gaya permainan yang berani bisa menjadi resep kesuksesan," tutup Oma Gill.
Adapun tiga pasangan lain yang masuk dalam lima ganda putra paling berpengaruh.
Yakni ganda putra China, Cai Yun/Fu Haifeng, Mathias Boe/Carsten Mogensen asal Denmark, dan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong wakil Korea Selatan.
Simak selengkapnya di sini:
(TribunPalu.com/Kompas.com)