Berita Populer Palu
BERITA POPULER PALU HARI INI: Gedung JCC Minim Perhatian Hingga Kenangan Bisnis Batu Mulia di Palu
Berikut rangkuman berita populer Palu selama 12 jam terakhir, Sabtu (13/2/2020).
TRIBUNPALU.COM - Berikut rangkuman berita populer Palu selama 12 jam terakhir, Sabtu (13/2/2020).
Nasib Gedung pertemuan Jodjokodi Convention Center (JCC) yang terabaikan selama pandemi virus corona menjadi salah satu topik populer hari ini.
Beberapa bagian dari papan nama gedung JCC terpantau tidak terawat dan mengalami kerusakan.
1. Gedung JCC minim perhatian
Gedung pertemuan Jodjokodi Convention Center (JCC) milik Pemerintah Sulawesi Tengah selama pandemi jarang digunakan.
Gedung JCC itu terletak di Jl Prof Moh Yamin Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan Kota Palu.
Gedung serbaguna itu berada tepat di samping Gubernuran Siranindi.
Baca juga: Selama Pandemi, Gedung Jodjokodi Convention Center Jauh dari Perhatian
Sejak diresmikan 17 Februari 2019 silam, beberapa fasilitas tak lagi mendapatkan perhatian.
Misalnya papan nama pengenal gedung tersebut tak lagi terawat.
Pantauan TribunPalu.com, rumput tak tertata rapi di bagian belakang gedung.
Sementara itu bagian depannya, sejumlah ranting pohon jatuh dan mengenai papan nama gedung berkapasitas 1.500 tersebut.
Papan nama yang dileter dengan tulisan balok, beberapa huruf rusak seperti tulisan 'Convention' huruf O terlepas dan tulisan 'Center' huruf N bersandar di pohon.
2. Fraksi PKS Palu desak evaluasi pembelajaran online
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Palu menekankan Kementerian Pendidikan harus melakukan evaluasi pembelajaran online.
Pasalnya, proses belajar mengajar sejak Maret 2020 hingga saat ini masih terus dilakukan secara daring disebabkan pandemi virus corona.
Sehingga Kemendikbud dan pemerintah pusat dan daerah lebih fokus terhadap evaluasi pembelajaran, apakah berjalan dengan baik atau tidak selama pandemi.
Baca juga: Fraksi PKS Palu Desak Kementerian Pendidikan Segera Evaluasi Proses Pembelajaran Online
Ketua Fraksi PKS DPRD Palu, Rusman Ramli mengungkapkan akibat penyebaran virus corona belum menunjukan trend penurunan, maka penerima peserta didik baru (PPDB) dan proses pembelajaran masih harus menerapkan protokol kesehatan.
"Inilah sebenarnya bahan evaluasi dan PR berat di Kementerian Pendidikan bagaimana parameter keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) selama COVID-19," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Palu.
Legislator dua periode itu pun mempertanyakan indeks pembangunan manusia dan bagaimana lulusan sekolah online serta peserta didik yang dihasilkan di tengah pandemi.
Belum lagi kesiapan para guru menghadapi era new normal.
Serta dukungan infrastruktur dan pendanaan dalam menyikapi proses KBM antara guru, siswa dan orangtua belum ada solusi dasarnya.
"Faktanya sekolah online ini masih banyak daerah teriak terkait fasilitas internet, contoh Palu ibukota provinsi, masih banyak guru-guru harus menjumpai peserta didiknya dari rumah kerumah," jelas mantan ketua DPD PKS Palu periode 2010-2015 itu.
3. Kenangan bisnis batu mulia di Palu
Pasangan suami istri (Pasutri) Toni Hasan dan Nur Hidayah bertahan menjajakan batu mulia di Jl Nangka, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Bagi pasangan beranak lima itu, berjualan batu mulia masih menjanjikan. Bahkan lebih dari cukup.
Lapak Toni adalah satu dari tujuh kios pedagang batu mulia di jalan tersebut.
Toni dan Nur berjualan di kios seluas 5x2 meter persegi di pinggir Jl Nangka.
Kiosnya berdinding papan kayu, beratap seng, dengan rangka baja ringan.
Di tempat itulah, Toni dan keluarganya menghabiskan waktu seharian selama enam tahun terakhir.
Baca juga: Tak Lagi Booming, Cerita Kejayaan Bisnis Batu Mulia di Jl Nangka Palu Sulteng
Meski tak lagi booming seperti 2014-2015 silam, pria kelahiran Parigi Moutong 1978 itu menganggap bisnis batu mulia tetap menguntungkan.
Bahkan lebih menguntungkan dibanding masa demam batu mulia.
“Dalam sebulan kami bisa meraup omzet hingga Rp 10 juta, sekarang kurang saingan,” kata Nur Hidayah tersenyum kepada TribunPalu.com, Sabtu (13/2/2021).
Harga batu mulia dijajakan Toni berkisar Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah.
Termahal, batu mulia jenis Bacan Rp 1 juta dan batu mulia khas Sulteng, Sojol atau Green Giok Sojol, dibanderol Rp 1 juta.
Selain batu mulia, Toni dan istrinya juga menjajakan gelang dan cincin.
Toni juga menawarkan jasa pembuatan batu mulia bagi pelanggan yang memiliki bongkahan batu. Tarifnya Rp 25 ribu.
Tarif itu di luar pengikat alias cincinnya. Harga cincin titanium dibanderol Rp 25 ribu.
“Sebelum berjualan batu mulia, saya pernah berjualan alat dapur stainless di pasar. Namun tidak bertahan karena modal harus selalu ditambah,” ujar Toni yang akrab dengan sapaan On.
Kawasan Jl Nangka adalah satu dari beberapa titik pusat penjualan akik di Kota Palu pada zaman batu mulia booming.
Jalan sepanjang 500 meter itu dipadati kios pedagang batu mulia.
“Saking banyaknya pedagang dan pembeli, mobil tidak bisa lewat di jalan ini,” terang Toni mengenang masa kejayaannya berjualan batu mulia.