Remaja Ini Miliki Kebiasaan Makan Rambutnya Sendiri, Dokter Diagnosis Idap Sindrom Rapunzel
Dokter terpaksa melakukan tindakan operasi kepada seorang gadis remaja di Inggris, dengan sindrom Rapunzel karena memakan rambutnya sendiri.
TRIBUNPALU.COM - Seorang gadis remaja di Inggris didiagnosis mengidap sindrom Rapunzel.
Dokter mendiagnosis sindrom rapunzel lantaran remaja ini sering memakan rambutnya sendiri dalam jumlah yang cukup banyak.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan 9 Februari di jurnal BMJ Case Reports, rambut yang ditelan remaja itu akhirnya menjadi bola rambut besar dan merobek dinding perutnya.
Seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (16/2/2021) bola rambut berbentuk oval itu panjangnya mencapai hingga 48 cm dan benar-benar mengisi perut remaja berusia 17 tahun itu.
Awalnya, gadis tersebut pergi ke rumah sakit setelah ia pingsang dua kali, wajah dan kulit kepalanya memar saat jatuh.
Baca juga: Viral Seorang Anak Didiagnosis Idap Kanker Tulang setelah Kakinya Terbentu Perosotan
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua akan Segera Dilaksanakan, Ini Sasaran Penerima, Cara Daftar & Lokasi
Baca juga: Viral di TikTok, Warga Satu Desa Sultan di Tuban ini Kompak Beli Ratusan Unit Mobil Bersamaan
Selama pemeriksaan, dokter melihat adanya massa di perut bagian atas gadis yang kemudian didiagnosis dengan sindrom Rapunzel itu.
Remaja yang tak disebutkan namanya itu akhirnya mengaku, jika ia mengalami sakit perut terus-menerus selama lima bulan terakhir dan telah memburuk selama dua minggu sebelum kunjungannya ke rumah sakit.
Gadis tersebut rupanya juga memiliki riwayat dua gangguan kesehatan mental, yakni trikotilomania atau keinginan kuat untuk mencabut rambut, serta trichophagia atau makan rambut secara kompulsif.
Laporan yang ditulis Queen's Medical Center di Nottingham Inggris memaparkan setelah dilakukan pemindaian, terlihat jika perut sangat buncit dengan massa besar di dalamnya. Terdapat pula robekan di dinding perut.
Remaja itu pun didiagnosis menderita sindrom Rapunzel, di mana bola rambut di perut telah meluas ke usus.
Ia pun lantas menjalani operasi untuk menghilangkan bola rambut berukuran besar yang sampai-sampai membentuk semacam gips di seluruh perut.
Setelah operasi remaja tersebut dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Ia menerima makanan melalui selang makanan yang dimasukkan ke dalam usus hingga perutnya sembuh.
Ia juga menjalani sesi dengan psikiater untuk memulihkan kondisi mentalnya. Tujuh hari kemudian remaja itu keluar rumah sakit dan setelah satu bulan tak memiliki tanda-tanda komplikasi.
Berdasarkan National Organization for Rare Disorders antara 0,5 persen dan 3 persen orang mengalami trikotilomania dalam hidup mereka.
Sementara sekitar 10 persen hingga 30 persen orang dengan trikotilomania juga memiliki trichophagia.