Pasha Ungu Sebut Giring Tak Ada Kapasitas Kritik Anies, Plt Ketum PSI: yang Tertulis Itu Fakta

Pasha Ungu menyebut Giring Ganesha tak punya kapasitas untuk mengkritik Anies Baswedan soal banjir DKI Jakarta. Begini balasan Plt Ketum PSI ke Pasha.

Editor: Imam Saputro
Kolase TribunPalu.com - Instagram Giring x KOMPAS.com x TribunPalu.com
Giring Ganesha, Anies Baswedan, dan Pasha Ungu. 

TRIBUNPALU.COM - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha menjawab komentar Eks Wali Wakil Kota Palu Sigit Purnomo terkait kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Giring Ganesha menyebutkan pendapatnya yang tertulis pada unggahannya adalah fakta. 

Sebab, kritikan itu berdasarkan hasil diskusinya bersama PSI sebelum menyampaikan pendapatnya.

Sebelumnya, Pasha Ungu menampik pendapat Giring Ganesha yang menilai cara Anies Baswedan untuk mengelola ibu kota.

Menurutnya, eks vokalis band Nidji tidak mempunyai kapasitas untuk mengritik soal tata kelola Anies Baswedan terkait banjir di DKI Jakarta.

Baca juga: Survei Terbaru Elektabilitas Capres 2024: Prabowo Pertama, Anies, AHY, Ridwan Kamil dan Ganjar?

Hal tersebut diungkapkan Giring Ganesha di unggahan Instagram pribadinya, Minggu (21/2/2021).

Ia menandai akun Instagram Gubernur Anies Baswedan untuk mengutarakan kritikannya.

Ia menyoroti pernyataan Anies Baswedan yang megatakan bahwa banjir di Jakarta merupakan dampak air kiriman dari Depok.

Anies Baswedan juga mengatakan banjir itu merupakan imbas dari curah hujan yang tinggi.

Giring Ganesha berargumen status pintu air di Bogor dan Depok tampak normal.

Sehingga, menurutnya Anies Baswedan tidak memiliki perencanaan yang matang untuk mengatasi banjir.

"Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman.

Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal.

Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya," tulis @giring.

Menurutnya, selama kepemimpinan Anies Baswedan tidak serius menangani banjir sehingga hal tersebut membuktikan kapabilitas untuk mengelola ibu kota.

Giring Ganesha juga menyinggung soal kebijakan normalisasi dan penghapusan normalisasi sungai untuk mengatasi banjir.

"Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta.

Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan," lanjutnya.

Baca juga: Sindir Strategi Anies Tangani Banjir, Djarot: Air Ditahan Supaya Kita Bisa Dapat Ikan

Lebih lanjut, Giring Ganesha menyebut jika langkah antisipasi juga kurang digalakkan.

Ia juga menyinggung soal anggaran Pemprov DKI Jakarta untuk menangani banjir.

"Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir.

Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," ungkap Giring Ganesha.

Pelantun lagu Laskar Pelangi itu menyebut anggaran tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak penting.

Ia menyebutkan contohnya seperti pembayaran uang muka Formula E, mempercantik jembatan penyeberangan orang (JPO), atau mengecat atap rumah warga.

"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu.

Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga," imbuhnya.

Pada pernyataan terakhirnya, Giring Ganesha menilai Anies Baswedan tidak menyusun prioritas yang dibutuhkan warga DKI Jakarta.

"Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas.

Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," pungkas Giring Ganesha.

Melihat unggahan tersebut, Pasha Ungu memberikan pendapat yang berbeda di kolom komentar Giring Ganesha.

Ia lebih fokus pada pernyataan Giring Ganesha yang meragukan kapabilitas Anies Baswedan dalam menangani banjir.

Pasha menilai anggapan Giring terlalu naif karena banyak pertimbangan yang harus diambil pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Untuk langkah antisipasi, menurut Pasha memang diperlukan pembentukan satgas untuk mengatasi banjir yang agaknya telah menjadi langganan di ibu kota.

"Judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil..

mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos..

Bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat,

bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya.." tulis @pashaungu_vm.

Baca juga: Yunarto Wijaya Bereaksi di Cuitan Geisz Chalifah, Sebelumnya Sebut Wagub DKI Akan Muncul saat Banjir

Menurut Pasha selama ini pemerintah bekerja sesuai dengan prinsip kebutuhan, dari sistem hingga anggaran yang sudah disesuaikan.

Untuk itu, ia menyarankan agar rekan-rekannya yang duduk di parlemen DKI Jakarta untuk kembali membuat perencanaan pembangunan di Jakarta.

"Pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang di laksanakan by sistem, by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait..

Saran bagi saudara2ku yang duduk di DPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jakarta sejak zaman Belanda.

yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang didalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak ‘lagi’ banjir.." imbuh Pasha.

Suami Adelia Wihelmina menekankan kata kapabilitas yang diutarakan Giring Ganesha untuk Anies Baswedan menjadi bias.

Sebab, banyak persoalan seperti pandemi Covid-19 yang menimbulkan masalah kemiskinansehingga membuat fokus kinerja pemerintah terbelah.

Pasha mengatakan persoalan ini harus diselesaikan satu per satu. 

"Kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat ‘bias’ dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir..

hari ini ada pandemi, ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkalkan begitu saja..

semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel.." kata Pasha.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Tribunnews.com)

Ia juga tak setuju jika kapabilitas Anies Baswedan dalam menangani banjir disamaratakan dengan kinerjanya yang lain.

Pasha juga menyarankan kepada Giring untuk memberikan narasi yang menenangkan, mengingat kondisi musibah yang terjadi di Indonesia.

"Kalau kemudian persoalan banjir melahirkan pendapat terkait kapabilitas secara menyeluruh saya pribadi tidak sepakat..

selaku pemimpin partai di Republik ini sejatinya saudaraku Giring harus lebih bijak melihat situasi bangsa kita yang sedang ‘sakit’ dan ‘sulit’..

setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak ‘meresahkan’ apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang.." ungkap Pasha.

Untuk itu, Pasha meminta Giring agar berkomentar sesuai kapasitas sebab Giring belum berpengalaman untuk menata kelola kota.

Tak lupa Pasha juga meminta maaf atas nama pribadi dan untuk ketua DPP PAN dalam komentar tersebut.

"Bukankah bro Giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..?

apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..?

mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum.. salam millenial! hidup PSI!salam hormat saya -pasha- ketua DPP PAN.." tulis Pasha ke Giring soal kritik penanganan banjir di Jakarta oleh Anies Baswedan.

Baca juga: Soroti Pernyataan Anies Soal Banjir Jakarta, Yunarto Wijaya: Angkat Tangan Nggak Kritik Pak Gub Lagi

Menyikapi komentar tersebut, Giring Ganesha pun membalas pesan Pasha Ungu.

Ia menyebut bahwa apa yang dikatakan bukan hanya sekadar kritikan.

Namun, sang Plt Ketua Umum PSI itu menyertakan bahwa delapan anggota kader PSI telah mengawal kinerja Anies Baswedan.

Dari hal tersebut, Giring Ganesha mendiskusikan permaslahan DKI Jakarta bersama PSI.

"Terima kasih saudaraku dan seniorku Pasha. Ini tentu bukan kritik sembarangan.

Kami punya 8 kursi di DKI yang mengawal kerja Gubernur.

Kami rutin bertemu dan membahas masalah-masalah DKI terkait anggaran, kemacetan, sampah, dan tentu saja banjir," komentar Giring Ganesha.

Politisi yang disebutkan akan maju dalam Pilpres 2024 itu mengungkapkan bahwa kritikan tersebut fakta.

Giring Ganesha menyebut menyuarakan pendapat adalah hak PSI di DPRD DKI Jakarta.

"Apa yang saya tuliskan itu fakta yang terjadi di DKI.

Sebagai partai yang memiliki perwakilan di DKI, tak berlebihan jika saya katakan bahwa PSI berhak menyuarakan suara warga DKI Jakarta dan konstituen kita.

Salam Solidaritas," pungkasnya.

Kolom komentar Instagram Giring Ganesha
Kolom komentar Instagram Giring Ganesha (Instagram Giring)

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved