Tambang Parimo Longsor

Detik-detik Longsor Tambang di Parimo: Emas Banyak, Keluarga Korban dan Operator Sempat Berkelahi

Kepala BPBD Parigi Moutong Idran mengatakan, sebelum longsor warga di lokasi cukup banyak. 

Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/LIA
Kondisi terakhir longsor di tambang Kecamatan Ampibabo Parigi Moutong, Kamis (25/2/2021). 

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Longsor terjadi di lokasi tambang Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten parigi Moutong, Rabu (24/2/2021) malam.

 Sampai dengan Kamis (25/2/2021) pagi, dikabarkan  sudah ada 3 korban jiwa dan puluhan lainnya diduga masih tertimbun.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah alias BPBD Parigi Moutong Idran mengatakan, sebelum longsor warga di lokasi cukup banyak. 

Mereka dalam posisi berduduk dan mengambil material di tanah lumpur.

Sehingga saat longsir terjadi sulit untuk menyelamatkan diri.

"Setelah kejadian, sempat terjadi perkelahian antara keluarga korban dengan operator alat berat, kata Idran, saat dihubungi TribunPalu,com.

kabarnya, saat perkelahian terjadi pelemparan dan pengejaran dengan senjata tajam.

"namun dapat dihalau warga lainnya yang berada di lokasi, menyebabkan semua operator melarikn diri," kata Idran.

Berikut deyik-detik kejadian berdasarkan keterangan saksi: David (43), Nahir (60), Marten (52), dan Agus Nenkopi (41) yang pada saat kejadian berada di lokasi tambang.

Kejadian bermula pada pukul 08.00 Wita di lokasi tambang milik Baba.

Baca juga: Longsor Tambang di Parigi Moutong, Korban Dievakuasi ke Puskesmas

Baca juga: Longsor di Tambang Emas Desa Buranga Parimo, Hasil Evakuasi Awal Ada Tiga Petambang Terjebak

Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Tambang Emas Parigi Moutong Tertimbun Longsor Viral di Medsos

Saat itu di lokasi bekerja 4 eskavator dengan sistem rilei material (1 eskavator menggali dan 3 eskavator berada di atas memindahkan material ke talang untuk diolah).

Kemudian pada pukul 09.00 Wita warga pendulang mulai berdatangan sekitar 100 orang dan turun ke lubang galian.

Hingga sore hari mereka terus berdatangan karena hasil emas di lubang galian saat itu cukup banyak.

Warga bahkan sampai berhimpitan untuk mendapatkan material dengan diameter 30 meter.

Sekitar pukul 17.30 Wita material galian mulai longsor disebabkan air dari talang mengalir menuju lubang galian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved