Tambang Parimo Longsor
Kisah Pasutri Tewas Tertimbun Longsor di Desa Buranga Parimo, Terpaksa jadi Petambang karena Pandemi
Isak tangis pecah saat Tim SAR Gabungan mengangkat jenazah Jawir (42) dari timbunan longsor di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parimo.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Kristina Natalia
TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Isak tangis pecah saat Tim SAR Gabungan mengangkat jenazah Jawir (42) dari timbunan longsor di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Jawir warga Dusun II Lonja, Desa Tombi jadi korban longsor di tambang emas ilegal di Desa Buranga, Rabu (24/2/2021).
Sekitar pukul 18.00 Wita material longsor, tanah dan lumpur menjebak sejumlah petambang.
Jawir tak bisa selamat, ia tertimbun dan baru bisa dievakuasi Kamis (25/2/2021) siang.
Jenazah Jawir jadi korban pertama yang berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan pasca longsor.
Setelah Jawir, tak lama kemudian Tim SAR gabungan menemukan jenazah Yanti Ngambas (42).
• Jadwal Terbaru Uji Coba Timnas Indonesia, Lawan PS Tira Persikabo dan Bali United Awal Maret Nanti
• Ramalan Zodiak Taurus, Sabtu 27 Februari 2021: Karier, Bisnis, Keuangan, Hingga Asmara
• Hasil Drawing 16 Besar Liga Eropa: Manchester United vs AC Milan, Final Terlalu Dini?
• Partai Demokrat Pecat 6 Kader Terkait Isu Kudeta: Ada Nama Mantan Ketua DPR RI , Marzuki Alie
Yanti adalam istri Jawir.
Pasangan suami istri ini terjebak di material longsor dan tak terselamatkan.
Menurut salah seorang rekan Jawir, Ahmad (40), mengatakan sejak tiga bulan pasangan suami istri ini bergabung di tambang emas di Desa Buranga.
Jawir dan Yanti memiliki dua orang anak.
Sebelum jadi penambang, pasangan suami istri ini adalah petani, setiap hari bekerja di kebun dan menggantungkan hidupnya di hasil pertanian.
"Mereka ini hanya petani, cuman ikut di tambang ini hampir tiga bulan lalu," kata Ahmad.
Jawir pernah bercerita kepada Ahmad, bahwa saat itu hidupnya susah.
Sejak masa pandemi, pendapatannya berkurang, hasil kebun tak menguntungkan seperti dulu.