Gempa Berkekuatan 8.1 Magnitudo Guncang Kawasan Pasifik, Picu Peringatan Tsunami
Gempa besar mengguncang lautan Pasifik dan berpotensi menimbulkan tsunami terjadi pagi ini.
Dia berkata: "Gempa susulan akan berlanjut untuk waktu yang lama. Tapi biasanya magnitudo akan berkurang.
"Secara umum, satu dari dua puluh kali gempa bumi akan diikuti oleh gempa berkekuatan itu atau lebih tinggi dalam waktu sekitar satu minggu.
"Dan paling sering, gempa bumi yang lebih besar itu terjadi dalam satu hari."
Menurut Survei Geologi AS (USGS), 20 gempa bumi terkuat di dunia berkisar antara 8,4 hingga 9,5 skala Richter.
Yang terakhir, yang disebut Gempa Valdivia, melanda Chili pada Mei 1960.
Gempa hanya berlangsung selama 10 menit tetapi diperkirakan telah menewaskan antara 1.000 dan 6.000 orang.
Evakuasi Tsunami di Masa Pandemi
BMKG mengeluarkan panduan evakuasi tsunami dalam kondisi darurat COVID-19.
Apabila dalam kondisi darurat COVID-19 ini terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, BPBD dan pemerintah daerah perlu menerapkan langkah khusus terkait penyiapan evakuasi masyarakat. Evakuasi tsunami harus diutamakan untuk menyelamatkan jiwa masyarakat.
Jika masyarakat merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES).
Tempat itu adalah tempat aman yang sudah ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran tinggi, dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman.
Setelah ancaman tsunami berakhir, maka dengan arahan dan petunjuk dari pihak berwenang, masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA), atau jika tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah.
Jika masyarakat harus tinggal di TEA lebih lama, pihak berwenang harus memberikan dukungan fasilitas dan medis yang lebih baik
Rencana kesiapsiagaan tsunami dalam masa pandemi COVID-19 setidaknya meliputi:
1. Peninjauan lokasi Rumah Sakit.