Kampanye Benci Produk Luar Negeri yang Digaungkan Presiden Jokowi Tuai Sorotan dari Media Asing
Presiden Jokowi menggaungkan untuk mencintai produk dalam negeri, tapi sekaligus membenci produk luar negeri atau asing.
TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan pernyataan yang kontroversial saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan 2021 di Istana Negara.
Di dalam pidatonya, Jokowi (sapaan akrab Joko Widodo) menggaungkan untuk mencintai produk dalam negeri, tapi sekaligus membenci produk luar negeri atau asing.
Jokowi menyebut, kampanye cinta produk Indonesia dan benci produk luar negeri penting dikumandangkan supaya masyarakat loyal terhadap hasil karya anak negeri.
"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia," ujarnya seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (5/3/2021).
Setelah dilontarkan, topik tersebut langsung menjadi trending topik di Twitter.
Baca juga: Kampanye Cinta Produk Indonesia, Jokowi: Benci Produk dari Luar Negeri
Baca juga: BREAKING NEWS, Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB
Baca juga: Joshua Suherman Akhirnya Melepas Masa Lajang, Resmi Melamar Kekasihnya Clairine Clay
Menurut penelusuran Kompas.com, Jumat (5/3/2021), kata "Benci" telah digunakan lebih dari 28.600 kali hingga Jumat siang.
Keriuhan tidak hanya terjadi di media sosial, media asing juga turut memberitakan tentang Jokowi yang menggaungkan benci produk asing.
Seperti apa pemberitaannya?
1. Reuters
Media besar yang bermarkas di London, Inggris ini menurunkan berita dengan judul "Indonesia plans to regulate e-commerce to stop predatory pricing" (Indonesia Berencana Mengatur E-commerce untuk Menghentikan Harga Predatori) pada Kamis (4/3/2021).
Reuters menulis Indonesia akan mengeluarkan peraturan untuk mencegah penetapan harga "predator" pada platform e-commerce, termasuk untuk barang-barang China.
“Seruan untuk mencintai produk kita sendiri, produk Indonesia, harus digaungkan. Saya juga mengampanyekan kebencian terhadap produk yang datang dari luar negeri," kata Jokowi, seperti ditulis Reuters.
Tapi menurut Reuters, saat Jokowi menyerukan untuk membenci produk asing, dia tidak menyebutkan nama negara yang dimaksud.
"Cintai barang kita, benci produk asing," ujar Jokowi.
Reuters juga menulis pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menjelaskan bahwa pernyataan Jokowi adalah menanggapi kekhawatiran bahwa pabrikan China menyalin produk yang dirancang oleh perusahaan kecil dan menengah Indonesia serta menjualnya di platform e-commerce asing dengan harga yang lebih murah, sehingga menghancurkan produsen lokal.